baby blues, ibu baru melahirkan, mengatasi baby blues, linksehat, kavacare

Senin, 30 Januari 2023

5 Anjuran Mengatasi Baby Blues

Baby blues adalah sindrom dimana penderitanya mengalami perubahan emosi secara signifikan setelah melahirkan. Biasanya, baby blues menyerang Ibu yang baru melahirkan akibat perubahan-perubahan yang terjadi setelah bayi lahir. Baby blues tidak berbahaya, namun kehadirannya dapat mengganggu aktivitas Ibu baru dalam merawat bayi.

Kavacare merupakan layanan homecare yang siap mendampingi Anda dalam masa baby blues. Kami menyediakan layanan telekonsultasi dengan tenaga medis ahli di bidangnya serta perawat yang dapat datang ke rumah untuk membantu Anda melewati proses melelahkan setelah melahirkan. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kavacare Support di nomor WhatsApp di 0811 1446 777.

Pengertian Baby Blues

Istilah baby blues merujuk pada kondisi orangtua baru – terutama Ibu, setelah melahirkan bayi. Kondisi ini ditunjukkan dengan gejala-gejala, seperti mudah menangis tanpa alasan yang jelas, mudah marah dan hilang kesabaran, sulit berkonsentrasi, gangguan pola makan hingga mengalami insomnia atau sulit tidur.

Baby blues umumnya terjadi selama 4 sampai 14 hari setelah melahirkan. Sindrom ini terjadi beberapa jam dalam sehari, dimana penderitanya mengalami berbagai kondisi emosi yang mengganggu keseharian. 70 hingga 80 persen Ibu mengalami sindrom baby blues, kondisi ini disebut lumrah terjadi karena adanya perubahan kimiawi pada tubuh maupun perubahan pola hidup.

Gejala-Gejala Baby Blues

Baby blues ini tidak langsung datang begitu saja. Biasanya, ada beberapa gejala yang terlihat pada penderitanya. Gejala-gejala baby blues tersebut antara lain:

●        Sulit berkonsentrasi

●        Mudah marah dan hilang kesabaran pada hal-hal kecil

●        Mudah menangis dan menangis berlebihan tanpa alasan

●        Menderita insomnia atau sulit tidur

●        Gangguan nafsu makan atau pola makan

●        Cenderung ingin menyendiri

●        Khawatir berlebih

Pada beberapa kasus, satu penderita baby blues dapat merasakan semua gejala, namun banyak juga yang hanya mengalami beberapa gejala. Baby blues sendiri dapat terjadi pada siapa saja, tidak mengenal usia, ras, latar belakang ekonomi, budaya maupun pendidikan.

Hal-Hal yang Dapat Dilakukan saat Mengalami Baby Blues

Baby blues tidak harus disembuhkan dengan obat. Baby blues sendiri merupakan gangguan emosi akibat perubahan hormon dan aktivitas secara tiba-tiba. Gangguan ini dapat dicegah dan disembuhkan dengan beberapa kegiatan.

Berikut hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah atau mengurangi baby blues, seperti:

1. Mengonsumsi Makanan Sehat dan Berolahraga

Mengonsumsi makanan sehat dengan nutrisi sempurna mampu membantu Anda menekan lonjakan atau perubahan hormon penyebab baby blues. Gangguan ini terjadi akibat tingkat estrogen dan progesteron yang dibutuhkan selama kehamilan menurun secara signifikan. Penurunan ini menyebabkan perubahan kimiawi dalam otak, hingga memicu munculnya baby blues. Anda juga bisa mengonsumsi makanan dan minuman favorit untuk meningkatkan mood.

Selain itu, Anda bisa mencegah baby blues dengan menyempatkan berolahraga di tengah kegiatan menjadi Ibu baru. Anda bisa melakukan stretching ringan selama 20 menit dalam sehari, berjalan di sekitar rumah, melakukan gerakan yoga selama beberapa menit, ataupun menggunakan peralatan gym di rumah.

2. Mengoptimalkan Waktu Tidur

Selain berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat, cara lain untuk mencegah baby blues adalah mengoptimalkan waktu tidur. Bayi yang baru lahir memerlukan ASI tiap 2 jam, tidak terkecuali saat malam hari. Hal ini tentu mengganggu pola tidur Ibu.

Guna mengurangi rasa lelah, Anda bisa mengoptimalkan waktu tidur dengan ikut mengistirahatkan diri saat bayi Anda tidur. Gunakan waktu tersebut untuk memejamkan mata ataupun hanya merebahkan diri. Mengoptimalkan waktu tidur akan membantu Anda pulih dari rasa lelah dan mengurangi gejala baby blues.

Anda juga dapat menyempatkan tidur saat bayi Anda sedang dalam pengawasan pasangan ataupun keluarga lainnya. Sangat penting untuk bersinergi dengan anggota keluarga lainnya dalam merawat dan menjaga bayi, terutama dalam beberapa minggu setelah dilahirkan. Tidak hanya bayi yang perlu waktu tidur dengan optimal, Ibu juga memerlukan istirahat cukup untuk memulihkan diri.

3. Berkomunikasi dengan Orang Lain

Apa yang Anda rasakan adalah nyata. Mulai dari rasa lelah, penat, sedih, dan berbagai macam emosi negatif lainnya dapat muncul setelah melahirkan. Anda dapat menceritakan kendala dan gangguan yang dirasakan dengan pasangan, anggota keluarga terdekat, maupun dengan teman dekat Anda.

Berbicara atau berkomunikasi mengenai kendala Anda dapat mengurangi dan mencegah baby blues. Anda juga bisa berkonsultasi dengan ahli apabila gangguan yang dirasakan sudah tidak bisa ditolerir atau terlampau lelah dengan emosi Anda.

4. Meminimalisasi Tamu yang Datang ke Rumah

Setelah bayi lahir, biasanya banyak tamu – mulai dari teman-teman dan keluarga datang ke rumah untuk menjenguk Ibu dan bayi. Tidak hanya membawa bingkisan, tidak jarang tamu yang datang juga membawa wejangan bagi Ibu tentang bagaimana cara merawat bayi.

Jika Anda merasa lelah, Anda bisa membatasi waktu jenguk atau membatasi jumlah tamu yang datang. Berkomunikasi dengan orang lain juga menghabiskan waktu dan tenaga, maka tidak ada salahnya membatasi waktu jenguk dan tamu untuk membantu Anda mencegah baby blues.

5. Jangan Segan Meminta Bantuan

Menjadi Ibu baru, berarti menyesuaikan diri dengan kegiatan dan aktivitas baru. Anda tentu akan disibukkan dengan banyak kegiatan baru yang berpusat pada bayi Anda, seperti menyusui, mengganti popok, hingga terjaga tengah malam saat bayi rewel.

Untuk meminimalisir rasa lelah dan mencegah baby blues, Anda bisa meminta bantuan dan membagi tugas dengan pasangan, teman atau anggota keluarga terdekat (ayah dan ibu) untuk membantu Anda menyesuaikan diri setelah melahirkan. Sebagai alternatif, Anda bisa meminta bantuan layanan homecare yang menyediakan jasa perawat datang ke rumah untuk membantu Ibu dan bayi setelah melahirkan.

Pertanyaan Umum Seputar Mengatasi Baby Blues

Selain pengertian, gejala dan cara mencegah baby blues, kami juga merangkum beberapa pertanyaan mengenai baby blues.

Apa Istilah Medis Baby Blues?

Baby blues memiliki istilah medis postpartum blues. Istilah ini merujuk pada gangguan emosi yang dialami Ibu setelah melahirkan akibat perubahan hormon. Di sisi lain, baby blues dapat berubah menjadi postpartum depression, yakni suatu kondisi lanjutan dari baby blues dimana gejala yang dialami oleh Ibu semakin parah dari hari ke hari.

Postpartum depression atau depresi setelah melahirkan dapat menyebabkan rasa sedih dan keputusasaan yang ekstrem pada penderitanya. Pada tahap ini, penderita postpartum depression memerlukan bantuan ahli untuk mengurangi gejala yang ada. Maka dari itu, sangat disarankan bagi Ibu baru untuk segera berkonsultasi dengan ahli apabila gejala-gejala baby blues yang dirasakan semakin menguat dan susah dikontrol.

Apakah Bisa Terkena Baby Blues saat Hamil?

Berdasar hasil penelitian, 7 persen wanita hamil mengalami depresi selama kehamilan. Angka tersebut mungkin lebih tinggi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Gejala yang mungkin terlihat adalah gangguan pola makan, gangguan tidur, mudah merasa lelah hingga rasa sedih yang terus menerus muncul akibat alasan yang tidak menentu.

Baby blues mungkin terjadi pada Ibu hamil karena rasa khawatir yang berlebih mengenai proses persalinan hingga kegiatan setelah melahirkan. Hal ini lumrah terjadi, namun ada baiknya rasa cemas dan khawatir tersebut dapat dikontrol sehingga tidak mengganggu kesehatan Ibu dan calon bayi.

Anda bisa membicarakan kekhawatiran seputar kehamilan dan proses melahirkan pada tenaga medis ahli, pasangan atau teman terdekat. Berkomunikasi dengan sesama calon orangtua ternyata juga dapat mengurangi rasa khawatir dan gejala baby blues saat hami. Anda akan merasa kesamaan dengan orang lain mengenai apa yang Anda rasakan.

Berapa Lama Ibu Bisa Terkena Sindrom Baby Blues?

Umumnya, baby blues dapat terjadi dalam kurun waktu 4 hingga 14 hari setelah melahirkan. Gejala-gejala baby blues akan muncul beberapa jam sehari dalam kurun waktu tersebut. Anda mungkin hanya akan meraskaan beberapa gejala, namun tidak sedikit kasus yang menunjukkan seorang Ibu bisa merasakan seluruh gejala baby blues.

Lakukan beberapa kegiatan yang dapat mencegah baby blues, seperti berolahraga, melakukan me time, mendapat waktu tidur yang cukup, hingga meminta bantuan saat Anda merasa kewalahan. Apabila Anda merasa gejala yang datang mulai tidak terkontrol, Anda bisa langsung berkonsultasi dengan ahli untuk mendapat saran guna mengurangi gejala yang ada.

(Artikel ini telah direview oleh dr. Albert Novianto, Care Pro & Dokter Umum di Kavacare)

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

1.     Depression during Pregnancy: You’re Not Alone https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/depression-during-pregnancy/art-20237875 diakses 26 November 2022

2.     What Are the Baby Blues and How Long Do They Last? https://www.healthline.com/health/baby-blues#treatment diakses 26 November 2022

3.     Baby Blues https://www.pregnancybirthbaby.org.au/baby-blues diakses 26 November 2022

4.     Relief for the (Missed) Blue Baby Blues? https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0022347603000465 diakses 26 November 2022

5.     Mood Disorders After Childbirth https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1230801316300017 diakses 26 November 2022

6.     Postpartum blues: Salivary Cortisol and Psychological Factors https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/002239999090088L diakses 26 November 2022


Author Tim Kavacare Tim Kavacare
Reviewed by dr. Albert  Novianto dr. Albert Novianto

Nilai Artikel Ini