Anemia Defisiensi Vitamin B12

Senin, 11 November 2019

Anemia Defisiensi Vitamin B12

LinkSehat - Anemia defisiensi B12 adalah penyakit darah yang langka, dimana tubuh tidak bisa memproses vitamin B12 dengan baik. Vitamin B12 merupakan elemen yang penting untuk pembuatan sel darah merah. Penyakit ini sering ditemukan muncul bersamaan dengan kondisi autoimun seperti penyakit tiroid autoimun, diabetes tipe I, alopecia, dan vitiligo.

Penyebab anemia defisiensi vitamin B12

Penyakit ini kebanyakan disebabkan oleh kekurangan produksi protein yang dikenal dengan faktor intrinsik. Hal ini menyebabkan vitamin B12 tidak bisa diserap dengan baik untuk membentuk sel darah merah oleh tubuh. Gangguan produksi faktor intrinsik dapat disebabkan karena adanya proses autoimun (sel imun tubuh menyerang tubuh sendiri) terhadap sel yang memproduksi faktor intrinsik.

Selain itu, penyebab lain yang dapat menyebabkan terjadinya anemia defisiensi B12 antara lain:

  • Kurang asupan B12.
  • Kurangnya enzim protease pada pankreas.
  • Kerusakan lapisan lambung atau usus halus.
  • Perubahan tingkat keasaman pada usus halus.
  • Gangguan penyerapan dan metabolisme B12 di tubuh.
  • Abnormalitas faktor intrinsik ataupun reseptor faktor intrinsik.
  • Terlalu banyak bakteri yang tumbuh di usus dan berkompetisi dengan tubuh untuk memperoleh B12.

Risiko seseorang mengalami defisiensi B12 meningkat apabila:

  • Menjalani diet vegetarian.
  • Adanya keturunan genetik.
  • Riwayat operasi pada saluran cerna.
  • Riwayat sakit kronis pada saluran cerna.

Jangan ragu untuk Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat jika Anda mengalami gejala di atas. Download Sekarang.

Gejala anemia defisiensi vitamin B12

Gejala yang khas pada anemia jenis ini ada 3, yaitu: lemas, nyeri lidah, dan semutan. Seperti anemia jenis lainnya, gejala yang umum dialami penderita anemia defisiensi B12 adalah lemas, pucat, mudah lelah, mudah berdebar dan juga terkadang sesak.

Pada anemia defisiensi B12, biasanya keluhan akan disertai dengan keluhan pada organ lain, seperti:

  • Ginjal dan saluran kemih: sulit berkemih sehingga meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.
  • Gangguan mental dan syaraf: kesemutan, lemas, ketidakseimbangan postur tubuh, kehilangan memori, dan perubahan kepribadian.
  • Saluran cerna: abnormalitas lidah (terasa nyeri dan merah), konstipasi, anorexia, mual, muntah, rasa panas di dada, dan nyeri perut.
  • Jantung. Anemia defisiensi B12 jalan jangka waktu lama bisa menyebabkan terjadinya gagal jantung, terutama pada pasien yang sebelumnya memang memiliki gangguan jantung.

Diagnosis anemia defisiensi vitamin B12

Jika anda mengalami gejala seperti di atas dan berobat ke dokter, akan dilakukan wawancara dan pemeriksaan fisik. Setelahnya, akan diminta dilakukan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis seperti:

  • Pemeriksaan sekresi lambung.
  • Pemeriksaan apus darah tepi.
  • Pemeriksaan sampel sumsum tulang.
  • Pemeriksaan bilirubin indirek dan laktat dehidrogenase.
  • Serum cobalamin (B12), asam folat, asam methylmalonik, homosistein.
  • Tes schiling untuk memeriksa penyerapan cobalamin dengan memeriksa radioaktif pada urin setelah diberikan radioaktif cobalamin.
  • Percobaan klinis pemberian B12. Pasien biasanya akan merasa lebih baik 24 jam setelah pemberian B12.

Pengobatan anemia defisiensi vitamin B12

Jika anemia yang dialami berat, maka dibutuhkan perawatan di rumah sakit untuk memperbaiki kondisi pasien. Terapi yang didapatkan penderita anemia defisiensi B12 antara lain:

  • Transfusi darah biasanya jarang diperlukan untuk penderita anemia defisiensi B12.
  • Diet makanan yang kaya akan B12 (hati atau ginjal hewan, kerang, sarden, daging sapi, salmon, susu, telur, daging ayam) selain diberikan juga suplemen B12.
  • Terapi cobalamin (B12) yang bisa diberikan dengan cara disuntik. Jika terapi sudah berhasil, maka akan dilanjutkan dengan pemberian tablet untuk mempertahankan kondisi.

Pencegahan anemia defisiensi vitamin B12

Karena adanya faktor risiko keturunan genetik, jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat kekurangan B12, sebaiknya dilakukan pengawasan pada anggota keluarga lainnya, terutama jika ada yang mengalami gejala anemia atau gejala pada sistem syaraf.

Tindakan operasi pada saluran cerna juga merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kekurangan B12, maka itu, sebagai pencegahan, suplemen B12 bisa diberikan pada pasien dengan riwayat operasi di saluran cerna ataupun penyakit kronis pada saluran cerna.

Pola diet vegetarian juga merupakan salah satu faktor risiko. Makan dari itu, sebaiknya diberikan suplemen B12, terutama bila sedang hamil dan menyusui.

Suplemen B12 dan pengecekan rutin juga sebaiknya dilakukan pada orang yang sudah lanjut usia karena risiko anemia defisiensi B12 meningkat di kelompok usia ini dikarenakan adanya perubahan tingkat keasaman saluran cerna.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

Medscape. (2019). Hematology. Pernicious anemia.
NIH. Health topics. Pernicious anemia.
WebMD. A to Z guides. What is pernicious anemia.


Author dr. Elrika Anastasia W. dr. Elrika Anastasia W.
Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Anemia Saat Hamil

Anemia termasuk kondisi yang membuat para ibu hamil khawatir. Kondisi ini tidak hanya berpengaruh Baca Selengkapnya...

Anemia Defisiensi Besi

Meski umumnya diobati dengan tablet suplemen zat besi, sebaiknya penanganan anemia defisiensi besi Baca Selengkapnya...