Info Kesehatan
Selasa, 29 Desember 2020
Elektromiografi
LinkSehat - Normalnya otot dapat bergerak ketika ada sinyal listrik dari saraf yang memerintahkan otot untuk bekerja. Namun ketika otot tiba-tiba nyeri atau lemah tanpa penyebab yang jelas, perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan, salah satunya dengan elektromiografi(EMG).
EMG adalah pemeriksaan untuk menilai seberapa baiknya otot bekerja dalam merespons sinyal dari saraf. Biasanya EMG dilakukan dengan pemeriksaannerve conduction study (NCS). Setelah hasil pemeriksaan keluar, dokter dapat menentukan ada atau tidaknya kelainan pada otot/saraf.
Siapa yang perlu menjalani elektromiografi?
Pemeriksaan EMG disarankan untuk pasien dengan gejala nyeri, kram, kesemutan, baal, atau kelemahan otot yang tidak hilang dengan pengobatan awal. Elektromiografi juga untuk menegakkan diagnosa untuk penyakit:
- Penyakitneuromuscular (persambungan saraf dan otot) seperti distrofi otot
- Gangguan saraf pada spinal seperti diskus tulang punggung yang herniasi (secara awam sering disebut saraf tulang belakang terjepit)
- Gangguan saraf pada bagian tubuh lain seperti carpal tunnel syndrome (CTS)
- Gangguan saraf perifer pada tangan atau kaki
- Guillain Barre syndrome (GBS)
Kapan perlu melakukan EMG?
Dokter akan melakukan pemeriksaan EMG untuk menegakkan diagnosis atau menyingkirkan kemungkinan diagnosis lainnya. EMG biasa dilakukan setelah prosedur NCS, tetapi juga bisa dilakukan sekaligus.
Bagaimana pemeriksaan EMG dilakukan?
Sebelum pemeriksaan, beritahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat tertentu (seperti pengencer darah) atau menggunakan pacemaker/alat pacu jantung atau alat lain yang mengandung listrik dan terpasang di dalam tubuh Anda. Ini akan menjadi pertimbangan dokter dalam memberikan arahan sebelum pemeriksaan EMG. Selain itu, Anda juga akan diminta mandi dan tidak menggunakan krim/lotion badan karena bisa mengganggu pemeriksaan EMG dan mempersulit sensor menempel pada tubuh.
Pada saat pemeriksaan EMG,Anda akan diminta untuk berbaring pada tempat pemeriksaan atau duduk pada kursi yang disiapkan. Terdapat dua komponen pada pemeriksaan EMG, yaitu: pemeriksaan saraf (NCS) dan jarum EMG.
Yang pertama dilakukan adalah pemeriksaan saraf NCS. Anda akan ditempelkan sensor kecil (elektroda) untuk menangkap sinyal saraf. Selanjutnya dilakukan EMG, pemeriksaan ini menggunakan sensor seperti jarum untuk menangkap sinyal listrik (disebut sebagai jarum elektroda). Alat tersebut akan merekam dan mengevaluasi aktivitas otot saat istirahat dan kontraksi. Pemeriksaan ini biasanya berlangsung 30-60 menit.
Adakah efek samping dari pemeriksaan EMG?
Risiko yang mungkin timbul setelah EMG, antara lain:muncul rasa nyeri atau pegal pada daerah yang diperiksa. Nyeri dapat berkurang dengan mengonsumsi obat pereda nyeri (seperti ibuprofen). Pada kasus yang jarang, bisa juga terjadi kesemutan, lebam, atau bengkak pada daerah jarum elektroda.
Di mana pemeriksaan EMG dapat dilakukan?
Pemeriksaan EMG dapat dilakukan di rumah sakit yang memiliki alat pemeriksaan EMG dan terdapat spesialis saraf.Jika Anda berencana melakukan EMG, kami bisa membantu memberikan rekomendasi dokter/rumah sakit berkualitas, termasuk hitung perkiraan biaya dan booking konsultasi. Hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi
gratis di sini.
Medical Assistance kami siap bantu:
- Mayo Clinic. (2019). Electromyography (EMG).
- John Hopkins Medicine. (2020). Electromyography (EMG).
- Healthline. (2018). Electromyography (EMG).
- WebMD. 2018. What is EMG and Nerve Conduction Study.
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Akalasia, Kelainan Otot Motorik di Kerongkongan
Gejala yang paling sering dirasakan pada penderita akalasia adalah kesulitan untuk menelan makanan Baca Selengkapnya...
Operasi Dekompresi Saraf Wajah
Operasi dekompresi saraf wajah diperuntukkan bagi Anda yang menderita kelumpuhan saraf wajah karena Baca Selengkapnya...
5 Tips Diet untuk Membentuk Otot Pria
Cara membentuk otot bisa dilakukan dengan latihan fisik untuk meningkatkan massa otot Anda.