Hipertermia

Jumat, 09 Oktober 2020

Hipertermia

LinkSehat - Hipertermia adalah suatu kondisi dimana suhu tubuh meningkat terlalu tinggi. Hal ini disebabkan oleh kegagalan tubuh untuk melakukan adaptasi terhadap panas yang datang dari lingkungan. Kondisi ini biasanya terjadi akibat paparan terhadap suhu tinggi di lingkungan dalam jangka waktu yang lama.

Kondisi gawat darurat dari hipertermia disebut dengan heat-stroke, yaitu ketika suhu tubuh mencapai lebih dari 40 derajat Celcius (atau 104 derajat Fahrenheit). Kondisi ini membutuhkan penanganan segera mungkin. Penundaan penanganan dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi yang serius seperti kerusakan pada otak, jantung, ginjal, serta otot, atau bahkan kematian.

Gejala atau tanda hipertermia

Tanda heat stroke atau hipertermia yang harus ada adalah suhu tubuh di atas 40 derajat Celcius. Sedangkan gejala awal yang mungkin muncul adalah penderita yang jatuh pingsan. Gejala dan tanda lain yang mungkin ditemukan adalah:

  • Lemas.
  • Kejang.
  • Pusing kepala.
  • Mual dan muntah.
  • Tidak sadarkan diri, koma.
  • Nyeri kepala yang berdenyut.
  • Denyut nadi yang bertambah cepat.
  • Laju nafas menjadi cepat dan dangkal.
  • Kulit yang memerah dan terlihat kering.
  • Tidak berkeringat meskipun dalam kondisi kepanasan.

Dokter spesialis untuk hipertermia

Jika Anda mengalami tanda dan gejala hipertermia, dokter yang mungkin menangani Anda pertama kali adalah dokter umum yang berjaga di unit gawat darurat di suatu fasilitas Kesehatan atau rumah sakit.

Bila kondisi Anda sudah stabil, Anda mungkin akan dikonsultasikan kepada dokter spesialis anestesi dan terapi intensif untuk mendapatkan penanganan selanjutnya. Selain itu, kolaborasi dengan dokter spesialis penyakit dalam juga diperlukan pada kondisi ini untuk mencegah terjadinya heat stroke atau komplikasi lain dari hipertermia.

Untuk membuat janji temu atau Konsultasi Dokter Online, gunakan aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.

Kapan harus konsultasi ke dokter?

Jika Anda menemukan orang atau anggota keluarga dengan gejala awal hipertermia atau bahkan sudah mengalami gejala kejang atau hilang kesadaran, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis yang berpengalaman untuk mendapatkan penanganan yang efektif.

Biaya berobat hipertermia

Biaya pengobatan hipertermia tergantung pada kondisi pasien, jenis tindakan medis yang dilakukan serta pilihan rumah sakit yang dapat dituju. Untuk perkiraan biaya pengobatan hipertermia di dalam atau luar negeri, Hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini.

Penyebab hipertermia

Penyebab pasti dari hipertermia belum diketahui. Namun, banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertemia, seperti faktor suhu di luar ruangan, kondisi kesehatan secara umum, dan gaya hidup.

Faktor gaya hidup yang sering ditemukan pada penderita hipertermia adalah tidak cukup minum, tinggal di dalam rumah atau ruangan tanpa menggunakan AC, kurangnya mobilitas dan akses transportasi, berpakaian terlalu tebal, berada dalam tempat yang penuh sesak dengan orang dan kurangnya informasi mengenai bagaimana merespon kondisi cuaca panas.

Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertermia adalah:

  • Usia. Bayi dan anak-anak di bawah usia 4 tahun serta orang tua di atas umur 65 tahun paling rentan terkena hipertermia karena mereka lebih lambat untuk beradaptasi dengan panas dibandingkan kelompok usia lain.
  • Kondisi kesehatan termasuk penyakit jantung, paru-paru, ginjal, obesitas atau gizi kurang, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit darah, dan penyakit lain yang dapat menyebabkan demam.
  • Konsumsi alkohol yang berlebihan.

Diagnosis hipertermia

Untuk mendiagnosis hipertermia, bila memungkinkan dokter akan melakukan wawancara secara rinci mengenai keluhan atau gejala yang dirasakan langsung kepada penderita. Namun bila pasien datang dalam kondisi tidak sadar, wawancara dilakukan kepada saksi mata atau keluarga pasien. Pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan riwayat kegiatan dan lokasi kejadian dimana keluhan pasien mulai dirasakan.

Dokter akan segera melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital seperti tekanan darah, denyut nadi, laju nafas, saturasi oksigen, serta suhu tubuh. Bila tanda vital dinilai tidak stabil, maka akan dilakukan penanganan untuk menstabilkan tanda vital terlebih dahulu. Suhu tubuh yang mencapai lebih dari 40 derajat Celcius dapat membantu menegakkan diagnosis hipertermia atau heat stroke.

Setelah tanda vital stabil, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh dari kepala sampai kaki. Tujuan pemeriksaan ini adalah mencari kelainan yang mungkin muncul. Beberapa pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah rutin, urin rutin dan rontgen dilakukan untuk mencari kelainan atau komplikasi akibat hipertermia.

Cara mengobati hipertermia

Jika Anda mencurigai seseorang mengalami hipertermia, pertolongan pertama yang dapat diberikan adalah:

  • Segera hubungi fasilitas kesehatan dengan unit gawat darurat terdekat.
  • Bila memungkinkan segera bawa orang tersebut ke rumah sakit terdekat.
  • Sementara menunggu pertolongan dari tenaga kesehatan, Anda dapat membawa orang tersebut dari sumber panas ke tempat yang lebih teduh, memiliki AC atau area yang dingin. Kemudian baringkan.
  • Basahi tubuh orang tersebut dengan air dingin atau bila memungkinkan, minta mereka untuk mandi menggunakan air dingin.
  • Bila sulit untuk mandi, Anda dapat meletakkan kain yang sudah dibasahi dengan air dingin di sekitar pergelangan tangan, leher, ketiak, dan di antara paha. Area-area ini adalah area-area dimana pembuluh darah paling dekat dengan permukaan kulit. Sehingga kain yang dibasahi air dingin dapat membantu mempercepat proses pendinginan.
  • Jika orang tersebut dapat menelan dengan aman, tawari cairan seperti air atau jus untuk diminum. Hindari kafein atau alkohol.
  • Jika orang tersebut tampak sehat dan masih berusia muda dan memiliki riwayat mengalami heat stroke saat berolahraga, gunakan air es untuk mandi. Namun pada orang tua dan anak kecil, mandi menggunakan air es sangat tidak dianjurkan.
  • Setelah dibawa ke fasilitas kesehatan atau rumah sakit, tenaga kesehatan yang ada akan melakukan rehidrasi dan mengganti elektrolit tubuh yang hilang menggunakan cairan infus.

Bisakah hipertermia disembuhkan?

Hipertermia bisa disembuhkan. Namun setelah sembuh, kondisi tubuh menjadi lebih sensitif terhadap suhu tinggi selama beberapa minggu ke depan. Sehingga, disarankan untuk tetap menghindari suhu panas dan olahraga yang terlalu berat sampai dokter Anda mengatakan aman untuk kembali melakukan aktivitas semula. 

Cara mencegah hipertermia

Jika indeks panas di luar ruangan sedang tinggi, langkah terbaik untuk mencegah hipertermia adalah dengan tinggal dalam ruangan ber-AC. Orang tua (lansia), terutama mereka yang memiliki kondisi medis kronis, harus tinggal di ruangan tertutup dengan AC ketika suhu dan polusi udara sedang tinggi. Bila tidak memiliki AC, maka disarankan untuk pergi ke tempat yang memiliki AC, seperti mall, bioskop, dan perpustakaan.

Apalagi harus keluar rumah, Anda dapat mencegah heat stroke dengan cara:

  • Memakai pakaian yang ringan, berwarna terang, tidak terlalu kecil ukurannya, dan memakai topi yang lebar.
  • Menggunakan krim tabir surya (sun block) dengan sun protection factor (SPF) 30 atau lebih.
  • Banyak mengkonsumsi cairan untuk menghindari dehidrasi. Minum minimal 8 gelas air atau jus per hari.
  • Mengatur ulang jadwal aktifitas di luar ruangan menjadi ke sore hari setelah matahari terbenam atau pagi-pagi sekali sebelum matahari terbit.
  • Selalu memonitor warna urin. Urin yang berwarna gelap merupakan tanda dehidrasi. Pastikan menambah jumlah cairan yang diminum untuk mempertahankan warna urin tetap cerah.

Cara merawat pasien hipertermia di rumah

Sebaiknya pasien hipertermia tidak dirawat di rumah karena dapat jatuh ke dalam kondisi heat-stroke yang merupakan kondisi gawat darurat.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Author dr. Nathania Tjuwatja dr. Nathania Tjuwatja
Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Hipotensi

Hipotensi (disebut juga tekanan darah rendah) adalah suatu keadaan medis dimana didapatkan tekanan Baca Selengkapnya...