Keguguran

Rabu, 23 Oktober 2019

Keguguran

LinkSehat - Kehamilan biasanya menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh calon orangtua. Membeli perlengkapan bayi, membaca buku-buku mengenaiparenting, atau kontrol rutin ke dokter kandungan biasanya menjadi kegiatan yang memenuhi masa-masa kehamilan.

Sayangnya, tidak semua kasus kehamilan berakhir dengan memeluk buah hati yang sudah dikandung selama sembilan bulan. Beberapa kehamilan berakhir dengan keguguran dengan penyebab yang bermacam-macam. Artikel ini akan menyediakan informasi yang perlu Anda ketahui dan perhatikan seputar keguguran.

Apa itu Keguguran?

Keguguran adalah berhentinya proses kehamilan secara mendadak yang terjadi pada usia kehamilan di bawah 20 minggu, atau yang biasa disebut dengan hamil muda. Keguguran biasanya terjadi pada masa kehamilan trimester pertama atau di tiga bulan pertama.

Keguguran dapat terjadi karena banyak hal. Sebagian besar hal ini tidak bisa dikontrol oleh manusia. Biarpun begitu, Anda harus tetap tahu faktor-faktor apa yang berisiko tinggi, gejala atau tandanya, juga penyebab secara umum yang dapat membantu Anda memahami situasi Anda.

Apa Saja Jenis Keguguran?

Ada beberapa jenis keguguran, yaitu:

  • Abortus insipiens, atau keguguran yang tidak bisa dihindari. Pada jenis ini, janin biasanya belum keluar dari kandungan. Namun, pada tahap ini ibu hamil akan mengalami pendarahan dan pembukaan serviks sehingga keguguran tidak dapat dihindari
  • Abortus inkomplit, yaitu keadaan di mana jaringan janin sudah keluar, namun hanya sebagian
  • Abortus komplit, yaitu keadaan di mana jaringan janin sudah keluar seluruhnya dari rahim
  • Keguguran septik, yaitu adanya infeksi pada uterus
  • Keguguran yang tidak disadari atau missed abortion, di mana embrio mati tanpa sepengetahuan Anda dan Anda tidak mengeluarkannya dari kandungan

Apa Saja Gejala Keguguran?

Gejala keguguran tentunya bervariasi, tergantung dari usia kehamilan Anda. Dalam beberapa kasus, keguguran terjadi dengan sangat cepat. Anda bisa saja tidak sadar jika Anda sudah hamil sebelum Anda mengalami keguguran.

Gejala-gejala umum keguguran meliputi:

  • Pendarahan hebat dari vagina.
  • Terdapat cairan asing atau jaringan yang keluar dari vagina.
  • Merasakan kesakitan yang luar biasa di bagian perut dan rahim.
  • Terjadi kram di bagian perut dan rahim.
  • Merasakan kesakitan di bagian punggung.

Jika Anda merasakan adanya gejala di atas atau adanya gejala lain yang tidak wajar, segera hubungi dokter kandungan Anda. Perlu diingat bahwa Anda bisa saja mengalami hal-hal di atas tanpa mengalami keguguran. Dokter kandungan Anda akan melakukan beberapa tes untuk memastikan bahwa Anda dan janin baik-baik saja.

Apa Saja Penyebab Keguguran?

Meskipun ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko keguguran, mayoritas kasus keguguran tidak disebabkan oleh manusia. Maka itu, konsultasi dengan dokter sangatlah penting untuk mengetahui kondisi tubuh dan janin.

Pada masa kehamilan, tubuh Anda menyediakan nutrisi dan hormon yang diperlukan oleh janin. Nutrisi dan hormon ini akan membantu janin berkembang seutuhnya. Biasanya, keguguran terjadi karena janin tidak berkembang dengan normal.

Beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah:

1. Masalah genetik atau kromosom

Pada janin, terdapat kromosom yang merupakan gabungan antara set genetik yang didapat dari sel sperma dan sel telur. Terkadang, kromosom ini memiliki abnormalitas, seperti:

  • Janin yang berhenti berkembang dan bertumbuh sebelum Anda merasakan atau melihat gejala keguguran.
  • Tidak adanya tanda-tanda perkembangan janin sama sekali. Kromosom yang tersalurkan seluruhnya berasal dari sel sperma, sehingga tidak ada embrio yang terbentuk.
  • Kromosom yang disalurkan lebih banyak berasal dari sel sperma. Kesalahan juga dapat terjadi ketika sel embrio membelah atau terjadi karena sel telur atau sel sperma yang sudah rusak. Selain itu, adanya masalah pada plasenta juga dapat berujung pada keguguran.

2. Gaya hidup dan kondisi tubuh

Jika Anda bekerja atau beraktivitas di area yang tinggi terkena paparan radiasi dan bahan kimia berbahaya, Anda sangat berisiko mengalami keguguran.

Perlu diingat bahwa kegiatan Anda sehari-hari seperti berolahraga atau berhubungan seksual tidak akan menyebabkan keguguran. Namun, gaya hidup yang dapat mengganggu perkembangan janin adalah:

  • Malnutrisi atau kekurangan nutrisi.
  • Konsumsi kafein berlebih.
  • Adanya masalah pada serviks.
  • Uterus dengan bentuk abnormal.
  • Memiliki darah tinggi (hipertensi).
  • Mengalami keracunan makanan.
  • Penyakit tiroid yang tidak ditangani.
  • Penyakit diabetes yang tidak dikontrol.
  • Kondisi psikis yang tidak mendukung.
  • Kehamilan yang terjadi pada usia yang lebih lanjut.
  • Berat badan di atas maupun di bawah batas normal.
  • Penggunaan narkoba, konsumsi alkohol, dan merokok.
  • Konsumsi obat-obatan atau prosedur pengobatan medis tertentu.

Sangat penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat-obatan tertentu. Tidak hanya itu, jika Anda pernah mengalami gejala-gejala yang menyerupai seperti di atas, segera Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.

Bagaimana Cara Membedakan Menstruasi dan Keguguran?

Pada beberapa kasus, keguguran dapat terjadi bahkan sebelum Anda mengetahui Anda sedang dalam proses kehamilan. Seperti menstruasi, gejala keguguran juga meliputi kram/sakit pada bagian perut dan pendarahan.

Ketika Anda ingin membedakan menstruasi dan keguguran, Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut:

  • Keluarnya cairan asing atau gumpalan darah dari vagina.
  • Anda merasakan kesakitan berlebih pada bagian perut, rahim, dan punggung.
  • Pendarahan pada keguguran biasanya berangsur memburuk dan berlangsung lebih lama daripada menstruasi.

Diagnosis keguguran saat hamil

Jika Anda memiliki gejala keguguran, dokter kandungan akan segera melakukan pemeriksaan USG. Tes darah juga dapat dilakukan untuk memeriksa kadar hormon HCG saat hamil (pada kehamilan normal kadarnya meningkat). Pada keguguran berulang, beberapa pemeriksaan berikut perlu dilakukan untuk mencari tahu penyebabnya:

  • Pemeriksaan USG transvaginal.
  • Pemeriksaan gen, untuk mengidentifikasi adanya kelainan genetik penyebab keguguran.
  • Tes darah, untuk mendeteksi gangguan hormon, penggumpalan/pengentalan darah, dan infeksi yang menyebabkan keguguran.

Bagaimana Cara Menangani Keguguran?

Penanganan yang Anda dapatkan bervariasi, tergantung jenis keguguran yang Anda alami. Jika sudah tidak ada jaringan yang tertinggal dalam kandungan, biasanya tidak ada penanganan lebih lanjut. Namun, jika ada jaringan yang masih tertinggal dalam tubuh, akan ada beberapa jenis penanganan, seperti:

  • Membiarkan sisa jaringan yang belum keluar, keluar secara natural dari dalam tubuh.
  • Mengonsumsi obat-obatan yang dapat membantu keluarnya sisa jaringan dari dalam tubuh.
  • Operasi medis untuk mengeluarkan jaringan janin yang tertinggal dari dalam tubuh.

Setelah keguguran, Anda mungkin mengalami rasa tidak nyaman di bagian perut ataupun pendarahan ringan. Hal ini termasuk wajar, namun segeralah berkonsultasi ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala yang lebih parah.

Anda biasanya akan mengalami menstruasi lagi dalam empat sampai enam minggu setelahnya. Hindari menggunakantampon atau berhubungan seksual setidaknya dua minggu setelah mengalami keguguran.

Keguguran tentunya sangat menguras energi dan emosi. Anda juga mungkin merasa bersalah, marah, atau terguncang. Dalam masa ini, sangat penting bagi Anda untuk berada dalam lingkungan yang suportif dan menyenangkan. Anda bisa mencari layanan konseling yang disediakan rumah sakit maupun dari komunitas-komunitas mandiri.

Untuk beberapa orang, menyimpan barang-barang simbolis seperti perhiasan khusus, menanam pohon, atau menyimpan perlengkapan bayi yang pernah dibeli dapat membantu proses pemulihan emosional. Anda juga dapat membeli sebuah jurnal dan menuliskan apa yang Anda rasakan sehari-hari agar emosi Anda tersalurkan.

Apakah Saya Bisa Hamil Lagi Setelah Keguguran?

Anda dapat mencoba kehamilan lagi setelah Anda merasa siap, baik secara fisik maupun psikis. Ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk membuat rencana kehamilan. Keguguran sebenarnya cukup wajar terjadi dan biasanya hanya terjadi satu kali. Namun, jika Anda pernah mengalami keguguran lebih dua kali, dokter Anda mungkin akan melakukan beberapa tes untuk mengetahui penyebabnya secara medis.

Beberapa tes yang mungkin dilakukan adalah:

  • Ultrasound.
  • Pemeriksaan panggul dan rahim.
  • Tes darah untuk mengetahui adanya ketidakseimbangan hormon.
  • Tes kromosom menggunakan darah maupun sampel jaringan tubuh.

Walau keguguran dapat terjadi karena banyak hal, namun, Anda dapat Berusaha mengurangi risikonya dengan mengatur pola makan dan mempraktekkan gaya hidup sehat. Ada baiknya Anda melakukan perubahan ini mulai dari beberapa bulan sebelum mencoba hamil agar tubuh Anda lebih siap.

Pencegahan keguguran saat hamil

Meski sulit dihindari, masih ada beberapa cara yang dapat dilakukan sejak sebelum hamil dan selama kehamilan untuk mencegah keguguran, antara lain:

  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
  • Tidak merokok.
  • Tidak minum alkohol.
  • Tidak menyalahgunakan NAPZA.
  • Menerima vaksin sesuai anjuran dokter.
  • Rutin periksa ke dokter untuk memantau kondisi dan perkembangan janin.
Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Kehamilan Ektopik

Jika tidak segera ditangani, kehamilan ektopik dapat membahayakan ibu dan janin dalam kandungan.

Bagaimana Prosedur Kuret Dilakukan?

Dilatasi dan kuretase ditujukan sebagai bagian pemeriksaan untuk mendiagnosis penyakit atau sebagai Baca Selengkapnya...