Info Kesehatan
Kamis, 13 Agustus 2020
Panduan Malnutrisi: Cara Mengobati & Mencegah Sejak Dini
Kecukupan nutrisi sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Namun, kebutuhan nutrisi setiap orang berbeda-beda. Ini bisa dihitung berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG) yang menunjukkan jumlah rata-rata zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh setiap harinya.
Ragu dengan AKG Anda dan keluarga? Buat janji telekonsultasi dengan dokter spesialis gizi di aplikasi LinkSehat untuk memastikannya. Kegagalan memenuhi angka kebutuhan gizi, dapat membuat seseorang mengalami kondisi yang disebut malnutrisi.
Apa Itu Malnutrisi?
Malnutrisi adalah penyakit yang mengacu pada ketidakseimbangan asupan nutrisi seseorang, bisa kekurangan ataupun kelebihan nutrisi.
Istilah malnutrisi mencakup dua kelompok kondisi penyakit yang lebih luas, salah satunya yaitu kurang gizi. Sedangkan yang lainnya adalah kelebihan berat badan, obesitas, dan lain sebagainya.
Tidak hanya anak-anak, orang dewasa juga berisiko mengalami malnutrisi. Terutama jika pola makan tidak teratur dan kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang. Anda dapat mempelajari apa saja gejala dan risiko malnutrisi sebagai langkah preventif sejak dini.
Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), gangguan malnutrisi dapat menyerang orang-orang di setiap negara. Ada sekitar 1,9 miliar orang dewasa di seluruh dunia mengalami kelebihan berat badan (obesitas), sementara 462 juta orang mengalami kekurangan berat badan. Diperkirakan sekitar 41 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami obesitas, sementara 159 juta anak mengalami gagal tumbuh (stunting), dan 50 juta anak mengalami bentuk tubuh yang sangat kecil (wasting).
Banyak keluarga yang tidak mampu menyajikan makanan bergizi seperti sayur, buah, kacang, daging, dan susu. Sementara makanan serta minuman tinggi gula dan garam lebih mudah didapat karena dijual dengan harga murah. Inilah yang menyebabkan peningkatan pesat jumlah anak dan orang dewasa yang mengalami malnutrisi.
Apa Saja Dampak Malnutrisi?
Orang dewasa dengan malnutrisi berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai. Segera hubungi dokter jika Anda mulai mengalami gangguan kesehatan seperti:
- Proses penyembuhan luka yang buruk.
- Sistem kekebalan tubuh menurun. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
- Otot lemah dan massa tulang menurun. Kondisi ini dapat menyebabkan Anda jatuh saat beraktivitas dan rentan patah tulang.
- Malnutrisi meningkatkan risiko Anda harus menjalani prosedur rawat inap di rumah sakit.
Apa Saja Penyebab dan Faktor Risiko Malnutrisi?
Penyebab malnutrisi yang paling umum yaitu terlalu sedikit makan makanan bergizi dan pola makan tidak sehat. Selain itu, malnutrisi juga bisa disebabkan dari kombinasi masalah fisik, sosial, dan psikologis. Berikut faktor penyebab malnutrisi yang dikutip dari Mayo Clinic:
- Demensia. Merupakan penyakit yang berdampak pada perilaku dan kemampuan daya ingat seseorang sehingga menyebabkan penderitanya lupa membeli bahan makanan, lupa makan, atau memiliki kebiasaan makan yang tidak teratur.
- Penambahan usia. Seiring bertambahnya usia, terjadi penurunan kemampuan dalam hal rasa, bau, serta nafsu makan. Hal ini membuat seseorang akan semakin sulit menikmati makanan dan menjaga kebiasaan makan teratur.
- Mengalami depresi. Kesedihan, kesepian, dan kesehatan yang menurun termasuk faktor-faktor yang menyebabkan depresi. Penderita depresi cenderung kehilangan minat untuk melakukan apapun, termasuk keinginan untuk makan.
- Kecanduan alkohol. Terlalu banyak minum minuman beralkohol dapat mengganggu sistem pencernaan dan penyerapan nutrien. Penyalahgunaan alkohol juga dapat membentuk kebiasaan makan yang buruk sehingga kekurangan asupan nutrisi seimbang.
- Penyakit. Penyakit atau peradangan dapat memberikan kontribusi terhadap penurunan nafsu makan dan perubahan tubuh dalam memproses nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.
- Penurunan kemampuan makan. Sulit mengunyah, sulit menelan, kesehatan gigi yang buruk, dan kemampuan terbatas dalam mengoperasikan alat makan dapat menyebabkan malnutrisi.
- Sedang menjalani pengobatan. Jenis obat tertentu dapat memengaruhi nafsu makan atau kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi.
- Program diet yang membatasi makanan tertentu. Pembatasan makanan saat diet seperti garam, lemak, atau gula juga berkontribusi pada pola makan yang kurang memadai dan hilangnya gizi seimbang.
Selain beberapa penyebab malnutrisi yang disebutkan di atas, ada pula penyebab malnutrisi yang berasal dari faktor eksternal, seperti:
- Keterbatasan ekonomi. Kondisi ini membuat orang dewasa kesulitan membeli bahan makanan dan menyediakan gizi seimbang, terutama jika mereka sedang mengonsumsi obat-obatan yang mahal.
- Kurangnya kontak sosial. Orang dewasa yang makan sendirian mungkin tidak menikmati makanan seperti sebelumnya saat berkumpul dengan teman atau keluarga. Kurangnya kontak sosial berisiko menurunkan nafsu makan dan minat memasak.
Bagaimana Cara Mengobati Malnutrisi?
Jenis perawatan yang dibutuhkan untuk mengobati malnutrisi tergantung pada penyebab yang mendasari dan seberapa parah kondisi tersebut. Dokter mungkin memberi anjuran yang harus Anda lakukan di rumah. Namun, kondisi malnutrisi yang parah mengharuskan Anda untuk menjalani pengobatan rawat inap di rumah sakit.
Berikut ini cara mengobati malnutrisi yang dilansir oleh National Health Service (NHS):
1. Perubahan Pola Makan dan Suplemen
Minta bantuan dokter spesialis gizi untuk menyusun rencana diet yang disesuaikan dengan kondisi Anda. Mereka mungkin juga menyarankan untuk menjalani pola makan sehat dan seimbang, makan makanan yang kaya akan nutrisi, dan minum minuman yang tinggi kalori.
Jika cara tersebut tidak cukup, Anda bisa mengonsumsi nutrisi tambahan dalam bentuk suplemen. Jenis dan dosis suplemen harus berdasarkan resep dokter.
2. Menggunakan Selang Makanan
Jika Anda mengalami masalah menelan, cara alternatif untuk memenuhi kebutuhan nutrisi seimbang yaitu dengan menggunakan selang makanan. Prosedur ini dapat mencakup:
- Menggunakan selang yang dimasukkan dari hidung dan turun ke perut (selang nasogastrik).
- Menggunakan tabung makanan yang ditempatkan langsung di perut atau usus Anda melalui kulit di bagian perut (tabung gastrostomi endoskopi perkutan).
- Menggunakan sebuah cairan nutrisi yang dimasukkan langsung ke dalam darah melalui tabung di pembuluh darah (nutrisi parenteral).
Metode perawatan ini biasanya dilakukan di rumah sakit, tetapi bisa dilanjutkan di rumah jika kondisi tubuh Anda cukup sehat.
Bisakah Malnutisi Dicegah?
Malnutrisi dapat dicegah dan dikontrol melalui beberapa cara. Memperhatikan kesehatan tubuh, kecukupan nutrisi dalam satu porsi makanan, memperhatikan adanya penurunan berat badan, dan menghindari faktor penyebabmalnutrisi. Untuk mengontrol dan mencegah malnutrisi sejak dini, lakukan langkah-langkah berikut ini:
- Merancang menu makanan. Buat rencana menu makanan sehat dengan matang dan perhatikan keseimbangan gizi.
- Amati kebiasaan makan sehari-hari. Habiskan waktu makan bersama di rumah atau selama makan di rumah sakit untuk mengamati kebiasaan makan. Tak lupa perhatikan juga jenis makanan yang dimakan beserta dengan porsinya.
- Pantau kenaikan dan penurunan berat badan. Periksa berat badan di rumah secara teratur dan buat catatan mingguan.
- Pantau jenis obat-obatan yang dikonsumsi. Catat semua jenis obat-obatan, alasan Anda mengonsumsi obat tersebut, dosis, jadwal minum obat, dan kemungkinan efek samping yang mungkin berpengaruh pada malnutrisi.
- Meningkatkan aktivitas fisik. Lakukan olahraga harian secara teratur meski gerakan ringan sekali pun. Dengan meningkatkan aktivitas fisik dapat merangsang nafsu makan serta memperkuat massa tulang dan otot.
Jika Anda mengalami masalah pada gizi (misal terlalu kurus atau gemuk), termasuk jika Si Kecil memiliki gejala malnutrisi, jangan ragu untuk Konsultasi Online di Aplikasi Dokter Online LinkSehat.
Medical Assistance kami siap bantu:
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
7 Cara Mudah Hidup Sehat
Anjuran hidup sehat dikenal dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang dicanangkan oleh Baca Selengkapnya...
Manfaat Puasa Bagi Kesehatan dan Sistem Imun
Puasa telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan, sehingga Anda tidak perlu khawatir menjalaninya di Baca Selengkapnya...
Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19
Kesehatan mental selama pandemi COVID-19 perlu dijaga agar tidak terpengaruh atau memburuk.