Info Kesehatan
Kamis, 02 Maret 2023
Popcorn Lung: Risiko Vape dan Rokok Elektrik?
Banyak penyakit yang dapat menyerang paru-paru dan saluran pernapasan. Salah satunya fenomena popcorn lung. Kondisi ini menyerang saluran pernapasan kecil di paru-paru. Seperti apa popcorn lung dan apa penyebabnya? Berikut informasi yang dirangkum oleh Kavacare mengenai popcorn lung.
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap terkait popcorn lung serta pendampingan medis untuk pasien popcorn lung, Anda dapat menghubungi Kavacare melalui Whatsapp di nomor 0811 1446 777. Kami siap membantu dan memberikan layanan homecare terbaik untuk Anda dan orang terkasih.
Apa Itu Popcorn Lung?
Pada paru-paru, terdapat saluran-saluran halus tempat lalu lintas udara. Saluran ini bernama bronkiolus. Bronkiolus merupakan saluran udara paling halus pada paru-paru. Saluran bronkiolus dapat meradang, rusak, dan luka karena kita menghirup senyawa-senyawa berbahaya. Inflamasi pada bronkiolus juga bisa terjadi akibat infeksi.
Ketika bronkiolus meradang, kondisi ini dikenal pula sebagai bronkiolitis obliterans. Istilah popcorn lung pada bronkiolitis obliterans kemungkinan didapatkan ketika peneliti pertama kali mengidentifikasi penyakit ini pada pekerja pabrik popcorn yang menghirup senyawa penambah rasa bernama diacetyl.
Inflamasi dan kerusakan yang terjadi pada bronkiolitis kemudian dapat menyebabkan penebalan dinding saluran udara tersebut. Dinding bronkiolus yang semakin tebal memicu penyempitan dan menimbulkan gejala gangguan pernapasan. Jika kondisi ini tidak ditangani, dampaknya fatal untuk kesehatan.
Faktor Risiko Popcorn Lung
Bronkiolitis obliterans termasuk kasus langka dan bukan penyakit menular. Namun terdapat kelompok tertentu yang memiliki risiko lebih tinggi mengidap popcorn lung karena terpapar senyawa berbahaya di lingkungan mereka sehari-hari. Contohnya pada pekerja pabrik popcorn yang menghirup diacetyl dari bahan tambahan perasa popcorn.
Namun senyawa diacetyl tersebut ternyata juga ditemukan pada rokok elektrik dan vape. Pada penggunaan rokok elektrik, terdapat cairan khusus beraneka rasa, antara lain vanila, kelapa, dan sebagainya. Pada berbagai varian rasa cairan rokok elektrik inilah ternyata diacetyl masih digunakan.
Senyawa-senyawa berbahaya yang kemungkinan dapat meningkatkan risiko popcorn lung antara lain:
· Klorin
· Amonia
· Sulfur dioksida
· Nitrogen dioksida
· Asap welding (las besi/logam)
· Acetaldehyde
· Formaldehyde
· Asam hidroklorida
· Fosgene
· Gas mustard
Selain terpapar senyawa berbahaya, popcorn lung juga bisa terjadi pada pasien transplantasi paru-paru. Sebanyak 50% pasien yang menerima transplantasi paru-paru mengalami bronkiolitis obliterans dalam kurun waktu 5 tahun setelah prosedur. Kondisi ini disebut sebagai sindrom bronkiolitis obliterans, jenis penolakan tubuh yang paling sering ditemui pada paru-paru hasil transplantasi.
Gejala Popcorn Lung
Gejala popcorn lung antara lain:
· Batuk, terutama ketika beraktivitas fisik atau sesudahnya. Saat batuk, terkadang muncul dahak
· Napas yang terasa pendek ketika melakukan aktivitas fisik
· Napas yang berbunyi
· Merasa lelah
· Demam
· Berkeringat di malam hari
· Ruam merah pada kulit
Namun gejala-gejala ini tidak selalu muncul, pada beberapa pengidap popcorn lung bahkan tidak tampak gejala khusus.
Biasanya butuh waktu 2 - 8 minggu setelah paparan senyawa berbahaya hingga gejala popcorn lung muncul. Sedangkan popcorn lung akibat penolakan tubuh pada paru-paru transplantasi baru akan timbul beberapa bulan hingga beberapa tahun setelah prosedur transplantasi dilakukan.
Diagnosis Popcorn Lung
Gejala seperti kesulitan bernapas dan kelelahan tidak spesifik menjadi penanda seseorang mengidap popcorn lung. Maka untuk menegakkan diagnosis kondisi ini biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan. Dimulai dari riwayat kesehatan dan menanyakan hal-hal apa yang dirasakan.
Kemudian pasien akan diminta melakukan pemeriksaan seperti:
· Pengambilan gambar dada dengan sinar X (chest X-ray) atau melalui CT scan dada
· Pemeriksaan fungsi paru-paru misal dengan pemeriksaan spirometri
· Bronkoskopi (pemeriksaan pada saluran pernapasan dan paru-paru dengan memasukkan bronkoskop, pipa fleksibel dilengkapi kamera serta lampu kecil)
· Biopsi jaringan paru-paru, dilakukan dengan bius total. Metode ini dinilai paling efektif untuk mengetahui apakah pasien mengidap popcorn lung.
Pertanyaan Seputar Popcorn Lung
Apakah Rokok Elektrik dan Vape Penyebab Popcorn Lung?
Dalam penggunaan rokok elektrik dan vape, terdapat cairan khusus dengan berbagai rasa. Cairan atau liquid vape ini banyak mengandung diacetyl, senyawa berbahaya yang dapat memicu inflamasi pada bronkiolus.
Di Amerika Serikat, diketahui lebih dari 7000 cairan rokok elektrik yang beredar di pasaran. Penelitian dari Harvard menemukan jika lebih dari 75% cairan rokok elektrik atau vape yang beredar mengandung berbagai senyawa berbahaya yang dapat merusak saluran pernapasan, yakni diacetyl.
Senyawa-senyawa tersebut selain diacetyl dan nikotin, yakni acetoin dan 2,3-pentanedione. Maka walau penggunaan diacetyl pada pembuatan popcorn telah dihentikan, risiko bronkiolitis obliterans tetap ada. Terutama bagi para pengguna vape dan rokok elektrik.
Saat menggunakan rokok elektrik dan cairannya, terjadi pemanasan, kemudian cairan tersebut menguap. Uap cairan rokok elektrik pun dihirup oleh penggunanya. Ini berlangsung terus menerus selama seseorang merokok dengan vape atau rokok elektrik. Hal ini sangat mirip dengan situasi para pekerja pabrik popcorn yang menghirup uap perasa popcorn dengan kandungan diacetyl.
Bagaimana Cara Mencegah Popcorn Lung?
Walau belum ditemukan obat untuk kondisi ini, kita bisa mengurangi risiko popcorn lung. Hal terutama yang harus dilakukan untuk mencegah popcorn lung adalah menghindari paparan zat-zat kimia yang memicu inflamasi. Misalnya jika kita bekerja di lingkungan yang menggunakan zat tersebut, maka wajib mengenakan alat pelindung diri agar tidak terekspos bahan kimia tersebut.
Perokok pun sebaiknya berhenti, baik pengguna rokok konvensional maupun rokok elektrik. Selalu jaga kesehatan paru-paru dengan mengikuti anjuran dokter, contohnya terkait vaksinasi.
Apakah Popcorn Lung Bisa Sembuh?
Tubuh memiliki kemampuan untuk memperbaiki luka dan mengatasi peradangan dengan sendirinya. Namun pada popcorn lung, kondisi ini tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Dampak dari popcorn lung dapat menjadi sangat parah sehingga kondisi bronkiolus tidak bisa disembuhkan seperti semula. Belum ditemukan obat untuk mengatasi kondisi popcorn lung.
Perawatan popcorn lung lebih efektif jika kondisi ini ditangani lebih awal. Namun perawatan popcorn lung pun memiliki risiko tidak selalu memberikan hasil yang optimal. Maka pasien perlu menjalani perawatan jangka panjang untuk mencegah gejala-gejala popcorn lung menjadi lebih parah dan memperlambat perkembangan penyakit.
Perawatan bronkiolitis obliterans biasanya terdiri dari:
· Pemberian kortikosteroid untuk meredakan inflamasi
· Menggunakan inhaler
· Terapi oksigen
· Transplantasi paru-paru pada kasus berat
Pada pasien dengan bronkiolitis obliterans, harus menghindari hal-hal yang dapat memperburuk kondisi pernapasan. Antara lain hindari terpapar polusi udara dan asap rokok, mengurangi risiko tertular infeksi, menjaga kebersihan, serta jangan menunda berkonsultasi ke dokter saat mengalami infeksi, termasuk masalah pada gigi.
Pasien popcorn lung mungkin perlu mengonsumsi obat jangka panjang, pastikan selalu mengikuti arahan dokter. Pasien popcorn lung dengan kondisi penyerta seperti GERD juga perlu perawatan tambahan agar paru-paru tidak terdampak.
(Artikel ini telah direview oleh dr. Albert Novianto, Care Pro & Dokter Umum di Kavacare)
Medical Assistance kami siap bantu:
1. Popcorn Lung: Causes, Symptoms, Treatment & Is It Real. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22590-popcorn-lung-bronchiolitis-obliterans diakses 19 November 2022
2. Popcorn Lung: A Dangerous Risk of Flavored E-Cigarettes. https://www.lung.org/blog/popcorn-lung-risk-ecigs diakses 19 November 2022
3. E-cigarette flavoring chemicals linked to respiratory disease. https://www.hsph.harvard.edu/news/press-releases/e-cigarette-flavoring-chemicals-linked-to-respiratory-disease/ diakses 19 November 2022
4. Bronchoscopy: What It Is, How It's Done, Results. https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/21471-bronchoscopy diakses 19 November 2022
5. Popcorn Lung: Symptoms, Causes, Treatment, Prevention. https://www.healthline.com/health/popcorn-lung#causes diakses 19 November 2022
6. Flavoring Chemicals in E-Cigarettes: Diacetyl, 2,3-Pentanedione, and Acetoin in a Sample of 51 Products, Including Fruit-, Candy-, and Cocktail-Flavored E-Cigarettes. https://ehp.niehs.nih.gov/doi/10.1289/ehp.1510185 diakses 19 November 2022
Nilai Artikel Ini