Vasektomi, Prosedur Kontrasepsi Pria

LinkSehat - Vasektomi adalah prosedur kontrasepsi pria yang dilakukan dengan cara memutus penyaluran sperma pada air mani. Risiko vasektomi sangat rendah dan bisa dilakukan di poliklinik dengan bius lokal. Vasektomi tidak mengganggu gairah seks, serta tidak melindungi dari penyakit infeksi seksual.

Siapa yang perlu menjalani vasektomi?

Anda perlu menjalani vasektomi sebagai bagian dari program perencanaan keluarga. Dikarenakan prosedur ini merupakan kontrasepsi permanen, sehingga Anda perlu memikirkannya secara matang dengan pasangan sebelum membuat keputusan.

Mengapa perlu menjalani vasektomi?

Vasektomi alternatif kontrasepsi permanen terbaik karena alasan berikut:

• Efektif hingga 99 persen dalam mencegah kehamilan
• Tindakan operasi kecil dengan risiko komplikasi yang rendah
• Anda tidak perlu memakai kondom setiap melakukan seks setelah vasektomi
• Vasektomi tidak mengganggu produksi hormon maupun gairah seks
• Biaya tindakan vasektomi lebih terjangkau daripada tindakan sterilisasi wanita atau obat KB wanita jangka panjang

Bagaimana prosedur vasektomi dilakukan?

Vasektomi memakan waktu selama 10-30 menit. Dokter akan melakukan tahap demi tahap selama prosedur berlangsung, antara lain:

• Menyuntikkan obat bius ke kulit kantong zakar (skrotum).
• Membuat potongan pendek atau lubang kecil di bagian atas skrotum setelah obat bius bekerja.
• Mencari lokasi saluran yang membawa semen ke testis (vas deferens).
• Membuka vas deferens agar tampak melalui potongan kulit atau lubang kecil di kulit.
• Memotong vas deferens lalu menutup saluran tersebut dengan cara diikat, dikaterisasi (dengan panas), penjepit operasi, atau kombinasi dari beberapa teknik tersebut. Kemudian, dokter akan memasukkan kembali potongan vas deferens ke dalam skrotum.
• Menutup potongan kulit dengan dijahit atau dilem. Pada beberapa kasus, luka operasi dapat dibiarkan untuk menutup sendiri karena ukuran lukanya relatif kecil.

Vasektomi dapat menimbulkan efek samping, sehingga Anda perlu berdiskusi dengan dokter terkait kemungkinan tersebut.

Bagaimana proses pemulihan pasca vasektomi?

Pada beberapa hari setelah tindakan, Anda akan merasa sedikit tidak nyaman, bengkak, dan lebam pada skrotum. Keluhan biasanya membaik setelah beberapa hari. Anda dapat meminum obat anti nyeri, seperti parasetamol, untuk mengurangi keluhan nyeri.

Hal lain yang perlu dilakukan untuk membantu proses pemulihan pasca tindakan:

• Pakai celana dalam ketat untuk menyokong skrotum selama minimal 48 jam setelah prosedur vasektomi. Tindakan ini akan mengurangi ketidaknyamanan dan bengkak pada skrotum. Jangan lupa mengganti celana dalam setiap hari.
• Jaga kebersihan daerah genital Anda, misalnya dengan mandi dua kali sehari. Pastikan Anda mengeringkan daerah genital dengan handuk secara lembut dan menyeluruh.
• Batasi aktivitas Anda pasca operasi, terutama 24 jam setelah operasi. Dalam 2-3 hari pasca operasi, Anda diperbolehkan bekerja namun tetap menghindari aktivitas berat, seperti berolahraga dan mengangkat benda berat dalam seminggu. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah komplikasi yang bisa terjadi seperti nyeri pada daerah skrotum atau perdarahan dalam skrotum.
• Hindari aktivitas seksual selama sekitar satu minggu pasca operasi. Jika mengalami ejakulasi, Anda mungkin akan merasa nyeri atau melihat darah muncul di cairan semen. Jika Anda melakukan seks, gunakan alat kontrasepsi lain selama 2-3 bulan hingga dokter memastikan bahwa tidak ada sperma dalam semen. Sperma mungkin masih ada yang tersisa dari hasil produksi sebelum tindakan vasektomi, sehingga masih ada risiko kehamilan pada masa ini.

Di mana vasektomi dapat dilakukan?

Prosedur ini dapat dilakukan di rumah sakit yang memiliki dokter spesialis urologi. Anda bisa menghubungi Medical Consultant kami via WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini untuk mendapatkan estimasi biaya, rekomendasi dokter dan Rumah Sakit di Indonesia maupun luar negeri, serta buat janji dokter spesialis terkait vasektomi.