Abses Payudara

Jumat, 10 Januari 2020

Abses Payudara

Link Sehat -Abses payudara adalah kumpulan nanah yang timbul di dalam jaringan payudara. Penyebab abses payudara paling sering adalah infeksi pada jaringan payudara akibat bakteri dari mulut bayi yang masuk ke dalam kelenjar susu melalui puting yang terluka (mastitis). Infeksi ini biasanya dialami oleh wanita yang sedang menyusui. Namun, abses payudara juga bisa terjadi pada wanita yang tidak sedang menyusui ataupun hamil.

Gejala abses payudara

Keberadaan abses payudara ditandai dengan:

  • Payudara terasa nyeri
  • Payudara tampak membengkak dan berwarna kemerahan
  • Payudara teraba hangat atau terdapat benjolan pada payudara
  • Demam atau rasa tidak enak badan (meriang)

Terdapat beberapa tipe kanker payudara yang memiliki tanda dan gejala serupa dengan abses payudara. Maka dari itu,  jika Anda mengalami gejala di atas, segera konsultasi dengan dokter Anda untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan selanjutnya. Atau lakukan Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat dengan dokter spesialis. Download Sekarang.

Penyebab abses payudara

Abses payudara terjadi jika Anda mengalami infeksi payudara (seperti mastitis) sebelumnya yang tidak ditangani segera. Selain karena bakteri dari mulut bayi yang menyebabkan infeksi payudara, pengosongan payudara yang tidak tuntas saat menyusui juga dapat berkontribusi dalam terjadinya infeksi dan bahkan membuat infeksi yang ada bertambah parah.

Anda berisiko tinggi mengalami abses payudara jika:

  • Merokok.
  • Tindikan pada puting.
  • Terjadi luka pada payudara.
  • Puting susu yang kering dan pecah-pecah.
  • Pernah menjalani operasi implantasi payudara.
  • Penderita diabetes melitus atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Diagnosis abses payudara

Dokter Anda akan melakukan wawancara, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk menentukan diagnosis abses payudara. Jika Anda dicurigai mengalami abses payudara, pemeriksaan lanjutan akan dilakukan seperti berikut ini:

  • USG (ultrasonography) payudara,dilakukan untuk membedakan infeksi payudara (mastitis) yang ringan dengan infeksi yang sudah menjadi abses.
  • Pemeriksaan kultur.Dokter akan mengambil sedikit contoh nanah atau air susu dari payudara Anda, kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk menentukan apa yang menyebabkan infeksi. Setelah diketahui penyebabnya, dokter dapat menentukan antibiotik mana yang akan diberikan.
  • Mamografi dan biopsi payudara. Mamografi adalah pemeriksaan menggunakan sinar X-Ray yang menghasilkan gambar dari jaringan payudara pada suatu film foto. Pemeriksaan ini dapat memberikan informasi apakah terdapat kista, kalsifikasi, atau tumor di dalam payudara Anda. Jika terdapat kecurigaan adanya tumor di dalam payudara Anda, maka biopsi payudara biasanya dianjurkan dokter untuk dilakukan. Kedua pemeriksaan ini biasa dilakukan pada wanita yang mengalami abses payudara, tetapi sedang tidak menyusui, serta yang tidak sembuh-sembuh walaupun telah menjalani pengobatan.

Pengobatan abses payudara

Pengobatan standar dari abses payudara adalah operasi dengan sayatan kecil (insisi) dan drainase (tindakan mengeluarkan nanah yang terkumpul sampai habis atau kering).

Namun bila tempat Anda berobat tidak memiliki fasilitas yang memadai, dokter akan memberikan terapi antibiotik terlebih dahulu dan merujuk Anda ke tempat yang memadai untuk dilakukan tindakan insisi dan drainase.

Jika ukuran abses payudara lebih kecil dari 3 sentimeter, dokter Anda mungkin akan melakukan penyedotan nanah menggunakan jarum suntik (aspirasi). Tindakan ini diawali dengan memberikan obat bius terlebih dahulu pada daerah payudara yang akan disuntik, sehingga tidak menimbulkan rasa sakit. Namun bila ukuran abses lebih dari 3 sentimeter atau terdapat riwayat abses payudara berulang, insisi dan drainase abses harus dilakukan. Dokter Anda dapat memberikan antibiotik sebelum atau sesudah tindakan.

Jika terdapat tanda dan gejala infeksi yang semakin memberat dan meluas (sepsis), dokter Anda akan menyarankan rawat inap di rumah sakit untuk dilakukan tindakan insisi dan drainase di ruangan operasi dengan pembiusan, perawatan luka yang intensif untuk mencegah infeksi sekunder, dan juga antibiotik yang harus dimasukkan melalui pembuluh darah.

Baca Juga:

Bisakah abses payudara sembuh total?

Sebagian besar kasus abses payudara bisa mengalami perbaikan. Tetapi ada juga sebagian wanita yang mengalami abses payudara berulang. Penyembuhan abses payudara membutuhkan waktu sekitar beberapa hari sampai minggu. Jika Anda merasakan keluhan yang sama lebih dari lima minggu, sebaiknya Anda konsultasi kembali dengan dokter.

Apakah saya dapat tetap menyusui ketika terkena abses payudara?

Ketika terkena infeksi payudara (seperti mastitis), Anda bisa tetap menyusui seperti biasa dari kedua payudara. Menyusui dapat membantu melancarkan saluran air susu pada payudara yang tersumbat, mengurangi gejala nyeri yang dirasa dan mencegah terjadinya abses payudara.

Bila Anda sudah terkena abses payudara, sebaiknya bayi tidak menyusui langsung melalui payudara. Setelah menjalani pengobatan abses payudara, beberapa rekomendasi menyatakan lebih baik mengeluarkan air susu dengan menggunakan mesin pemerah payudara (breast pump) untuk mencegah transmisi infeksi dari mulut bayi ke dalam jaringan payudara.

Anda dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter, perawat, atau konsultan laktasi jika masih merasa kesulitan pada masa pemulihan. Mereka akan memberikan nasihat menyusui yang aman, nyaman, dan juga dapat mencegah terjadinya infeksi payudara di kemudian hari.

Pencegahan abses payudara

Mencegah abses payudara berarti juga mencegah infeksi payudara lain (seperti mastitis). Beberapa wanita lebih mudah terkena infeksi saat menyusui dibandingkan dengan wanita lainnya. Namun kebiasaan menyusui yang baik dapat mencegahnya, antara lain:

  • Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui
  • Minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi
  • Pastikan Si Kecil menempel pada payudara Anda dengan benar saat menyusui
  • Pastikan bra dan baju atasan Anda tidak terlalu ketat agar payudara tidak lembab
  • Usahakan agar bayi Anda mengosongkan susu di payudara Anda sebanyak mungkin
  • Kedua payudara harus digunakan dengan seimbang untuk menyusui
  • Gunakan payudara di sisi lain ketika payudara pertama sudah benar-benar kosong

Anda juga perlu memastikan payudara tetap bersih. Salah satu caranya dengan membersihkan payudara setiap hari menggunakan sabun yang lembut dan air. Bersihkan sisa-sisa air susu yang mengeras dan dengan lembut keringkan payudara seluruhnya menggunakan handuk bersih.

Setelah selesai menyusui, bersihkan puting dan areola (bagian yang lebih gelap pada payudara) menggunakan kapas bersih yang dicelup ke dalam air hangat. Tujuan tindakan ini adalah agar tidak terjadi puting yang pecah-pecah.

Setelah membersihkan puting dengan air hangat, biarkan payudara Anda kering dengan sendirinya. Bila perlu, gunakan krim lanolin setiap hari pada puting dan areola untuk menghindari puting yang pecah-pecah.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

Breast360. (2017). Breast abscess.
NCBI. (2019). Breast abscess.
NHS. (2017). Health A to Z. Breast abscess.
WebMD. Women's health. Breast infection.


Author dr. Nathania Tjuwatja dr. Nathania Tjuwatja
Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Fibroadenoma Mammae

Fibroadenoma mammae ditandai dengan kemunculan benjolan di payudara, jumlahnya bisa satu atau Baca Selengkapnya...

Kanker Payudara

Jika Anda menemukan adanya benjolan di payudara, dengan tekstur keras dan tidak rata, mungkin saja Baca Selengkapnya...

Prosedur Drainase untuk Atasi Abses

Setiap orang yang terdiagnosa mengalami abses akan disarankan untuk menjalani tindakan drainase Baca Selengkapnya...

Kista Payudara

Penting untuk diketahui bahwa memiliki kista payudara tidak meningkatkan risiko kanker payudara.