Ciri-Ciri Anak Tumbuh Gigi, Orangtua Wajib Tahu

Jumat, 18 Desember 2020

Ciri-Ciri Anak Tumbuh Gigi, Orangtua Wajib Tahu

LinkSehat - Anak tumbuh gigi adalah masa-masa yang ditunggu oleh orangtua. Bayi yang sudah memiliki gigi akan lebih mudah mengunyah makanan dan menyebutkan kata-kata dengan benar. Namun, anak Anda mungkin merasakan sakit dan tidak nyaman selama proses tumbuh gigi.

Tumbuh gigi adalah proses pertumbuhan gigi bayi hingga menembus gusi (odontiasis). Demam kerap dihubung-hubungkan dengan gejala tumbuh gigi, padahal demam pada bayi mungkin disebabkan oleh faktor lain. Kondisi ini mungkin membuat Anda khawatir. Nyatanya memang, gejala demam, batuk, diare serta pilek tidak ditemukan pada saat bayi sedang mengalami proses pertumbuhan gigi.

Gejala Bayi Tumbuh Gigi

Tumbuh gigi pada bayi biasanya ditandai dengan rasa tidak nyaman pada gusi dan rahang. Ini karena gigi bayi bersiap untuk tumbuh melalui permukaan gusi. Ketika gigi bergerak di bawah permukaan jaringan gusi, area tersebut mungkin tampak sedikit merah atau bengkak. Terkadang ada area berisi cairan seperti lepuhan di atas gigi yang sedang tumbuh.

Beberapa gigi mungkin lebih sensitif dibandingkan gigi lainnya saat tumbuh. Geraham berukuran besar dapat menyebabkan lebih banyak rasa tidak nyaman daripada gigi seri yang sedang tumbuh. Kecuali erupsi gigi geraham ketiga (gigi bungsu), erupsi gigi permanen jarang menyebabkan rasa tidak nyaman.

Perhatikan gejala bayi tumbuh gigi, di antaranya:

  • Meningkatnya produksi air liur.
  • Tangan sering menyentuh mulut.
  • Menolak makan karena nyeri di area gusi.
  • Mudah rewel (rewel akan datang dan pergi).
  • Gelisah atau kurang tidur karena rasa tidak nyaman pada gusi.
  • Menggosok pipi atau telinga karena rasa nyeri selama erupsi gigi geraham.
  • Ruam ringan di sekitar mulut karena iritasi kulit akibat air liur yang berlebihan.

Berikut ini yang bukan gejala bayi tumbuh gigi, yaitu:

  • Demam, terutama di atas 38°C.
  • Diare, pilek, dan batuk.
  • Ruam di seluruh tubuh.
  • Rewel berkepanjangan.

Urutan Erupsi Gigi

American Dental Association pernah membagikan urutan erupsi gigi bayi dari tahun ke tahun. Setiap jenis gigi bayi memiliki waktu tumbuhnya masing-masing yang sebaiknya Anda catat. Berikut ini urutan pertumbuhan gigi susu:

Gigi Atas

  • Gigi seri tengah, erupsi pada usia 8 hingga 12 bulan.
  • Gigi seri lateral (samping), erupsi pada usia 9 hingga 13 bulan.
  • Gigi taring (caninus), erupsi pada usia 16 hingga 22 bulan.
  • Gigi geraham pertama, erupsi pada usia 13 hingga 19 bulan.
  • Gigi geraham kedua, erupsi pada usia 25 hingga 33 bulan.

Gigi Bawah

  • Gigi seri tengah, erupsi pada usia 6 hingga 10 bulan.
  • Gigi seri lateral (samping), erupsi pada usia 10 hingga 16 bulan.
  • Gigi taring (caninus), erupsi pada usia 17 hingga 23 bulan.
  • Gigi geraham pertama, erupsi pada usia 14 hingga 18 bulan.
  • Gigi geraham kedua, erupsi pada usia 23 hingga 31 bulan.

Pergantian Gigi Susu ke Gigi Permanen

Antara usia 6 hingga 12 tahun, akar dari 20 gigi susu mengalami degenerasi, sehingga memungkinkan 32 gigi permanen bisa tumbuh. Gigi bungsu atau gigi geraham ketiga tidak memiliki versi gigi susu sebelumnya dan umumnya tumbuh pada pertengahan hingga akhir masa remaja.

Meskipun gigi susu mungkin bersifat sementara, Anda tetap harus merawatnya dengan baik. Seorang anak membutuhkan gigi susu yang kuat dan sehat supaya lebih mudah mengunyah makanan dan mengucapkan kata-kata dengan benar.

Set gigi pertama ini merupakan sebuah tempat tumbuhnya gigi permanen yang bergerak ke tempatnya saat gigi susu tanggal (dengan kata lain, gigi permanen akan menggantikan gigi susu yang tanggal). Jaga kebersihan dan kesehatan gigi susu agar anak terbebas dari masalah gigi berlubang dan sakit mulut. Infeksi dari gigi susu yang membusuk dapat merusak gigi permanen yang tumbuh di bawahnya.

Orangtua dan pengasuh mungkin tidak menyadari bahwa gigi susu rentan mengalami pembusukan begitu tumbuh di mulut. Kerusakan gigi pada bayi dan balita terkadang disebut karies. Kondisi ini bisa merusak gigi jika terus dibiarkan. Ini terjadi ketika gigi anak-anak sering terpapar cairan manis dalam waktu lama.

Kenapa Bayi Demam saat Tumbuh Gigi?

Penelitian menunjukkan bahwa tumbuh gigi dimulai sekitar usia enam bulan. Gejala bayi tumbuh gigi muncul disaat bersamaan dengan penurunan kekebalan bayi yang diterima dari ibunya melalui plasenta dan sistem kekebalan bayi sedang berkembang.

Di saat tersebut, bayi rentan terhadap infeksi ringan, karena bayi sedang mengalami fase tumbuh gigi dan penurunan kekebalan tubuh. Kondisi ini sering disalahartikan sebagai penyakit ringan atau pilek. Inilah mengapa mengapa hanya ada sekitar 70% hingga 80% orangtua yang melaporkan gejala tumbuh gigi bayi mereka kepada dokter. Sedangkan sekitar 20% hingga 30% orangtua mengaitkan gejala tumbuh gigi dengan penyakit ringan atau pilek.

Demam ringan didefinisikan sebagai demam dengan suhu tubuh mencapai 36,7°C hingga 37,8 °C. Kondisi ini bisa disebabkan oleh bayi ketika memasukkan tangan kotor ke dalam mulutnya.

Anda bisa membantu menurunkan demam ringan menggunakan obat pereda nyeri yang sesuai dengan usia bayi dan perhatikan dosis di kemasan obat. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan.

Segera hubungi dokter spesialis anak jika demam mencapai 38°Catau lebih tinggi, karena mungkin itu bukan gejala tumbuh gigi melainkan gejala penyakit yang lebih serius.

Tips Mengatasi Sakit Gigi pada Bayi

Ada beberapa metode alami yang bisa Anda coba untuk membantu meredakan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada bayi saat tumbuh gigi, seperti:

  • Jika bayi sudah cukup besar, coba beri mereka buah dingin atau yoghurt. Jika anak Anda bisa makan makanan padat, makanan sepertimilk ruskbebas gula, timun yang dikupas atau wortel dingin juga dapat membantu mengatasi rasa tidak nyaman. Pastikan mereka cukup besar sehingga makanan tidak tertelan dan tidak tersedak.
  • Air liur dapat menyebabkan iritasi di sekitar mulut dan dagu. Bersihkan mulut dengan kain secara lembut dapat membantu. Jika bayi mengalami ruam wajah, pastikan Anda tidak menggosok area yang meradang dan gunakan krim pelindung untuk memberikan perlindungan kulit bayi dari iritasi lebih lanjut.
  • Gosokkan jari bersih ke gusi bayi Anda, karena tekanan dapat menghentikan rasa sakit untuk sementara.
  • Berikan cincin gigi tumbuh. Mendinginkan cincin tumbuh gigi sebelum diberikan kepada bayi akan semakin membantu meredakan sakit gigi.
  • Berikan alat pembersih wajah yang lembut, dingin, dan bisa dikunyah bayi. Suhu dingin bisa membantu mengurangi rasa tidak nyaman pada gusi yang sakit.
  • Empeng untuk dikunyah atau dihisap juga bisa meredakan nyeri. Hindari mengoleskan madu atau selai pada empeng karena dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi.
  • Hindari menggunakan kalung Amber karena dapat menimbulkan bahaya tersedak.
  • Berikan kasih sayang dan perhatian ekstra kepada bayi juga dapat membantu mengalihkan pikirannya dari rasa sakit dan tidak nyaman.

Jika punya pertanyaan atau kekhawatiran seputar anak tumbuh gigi, Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat dengan dokter spesialis gigi anak. Download Sekarang.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Pentingnya Imunisasi bagi Anak

Imunisasi bukan hanya untuk menjaga kesehatan Si Kecil, melainkan juga kesehatan orang lain di Baca Selengkapnya...

Imunisasi Dasar untuk Anak

Imunisasi memperkuat sistem imun anak dalam melawan berbagai penyakit.

Imunisasi Tambahan untuk Anak

Masih mengacu pada Permenkes No. 12 tahun 2017, ada beberapa imunisasi tambahan yang bisa Anda Baca Selengkapnya...