Info Kesehatan
Rabu, 23 Oktober 2019
Diabetes Tipe 2
LinkSehat - Diabetes tipe 2 adalah kondisi ketika kadar gula darah (glukosa) melebihi batas normal karena tubuh tidakmenghasilkan dan/atau tidak dapat menggunakan hormon insulin secara normal.
Apa saja gejala diabetes tipe 2?
Anda dicurigai menderita diabetes tipe 2 jika:
- Sering haus dan lapar
- Sering buang air kecil pada malam hari
- Tubuh terasa lelah
- Pandangan kabur
- Berat badan turun tanpa sebab
- Luka sulit sembuh
- Beberapa bagian kulit menghitam
Gejala diabetes tipe 2 muncul perlahan (bersifat kronis) sehingga jarang disadari keberadaannya. Namun jika Anda mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera bicara ke dokter.
Mengapa diabetes tipe 2 terjadi?
Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan hormon insulin secara normal (resistensi insulin). Hal inilah yang membedakan diabetes tipe 2 dengan diabetes tipe 1 yang disebabkan karena kondisi autoimun.
Insulin adalah hormon yang membantu glukosa masuk ke dalam sel tubuh untuk diubah menjadi energi. Sehingga pada penderita diabetes tipe 2, jumlah glukosa yang berlebihan menjadi menumpuk hingga menimbulkan gejala.
Bagaimana diabetes tipe 2 didiagnosis?
Tes gula darah dilakukan untuk mendiagnosis diabetes tipe 2. Tes gula darah yang dimaksud meliputi: tes gula darah puasa, tes toleransi gula darah, tes gula darah sewaktu, atau HbA1C.
Terkait pemeriksaan HbA1C, menurut catatan dalam konsensus PERKENI, saat ini tidak semua laboratorium di Indonesia memenuhi standard NGSP, sehingga harus hati-hati dalam membuat interpretasi terhadap hasil pemeriksaan HbA1c.
Dokter akan melakukan dua jenis tes darah untuk memastikan diagnosis diabetes tipe 2. Bila perlu, dilakukan tes urine, pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah, sekaligus fungsi hati, ginjal, dan tiroid untuk menunjang hasil pemeriksaan.
Bagaimana pengobatan diabetes tipe 2?
Pengobatan diabetes melitus dimulai dengan menerapkan pola hidup sehat (terapi nutrisi medis dan aktivitas fisik) bersamaan dengan intervensi farmakologis dengan obat anti hiperglikemia secara oral dan/atau suntikan.
Pemberian obat bertujuan untuk mempercepat pengendalian kadar gula darah sehingga mencegah komplikasi diabetes melitus ke organ lain.
Operasi bariatrik direkomendasikan bagi penderita diabetes tipe 2 yang mengalami obesitas. Operasi ini bertujuan untuk menurunkan berat badan dan mengubah bentuk saluran cerna agar jumlah makanan yang masuk dapat dibatasi dan nutrisi yang terserap berkurang.
Bisakah diabetes tipe 2 dicegah?
Perubahan gaya hidup menjadi salah satu pemicu diabetes. Maka itu, langkah terbaik untuk mencegah diabetes tipe 2 adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
1. Jaga berat badan tetap ideal
Memiliki berat badan berlebih (obesitas) membuat Anda berisiko tinggi mengalami diabetes tipe 2. Obesitas mengganggu kerja metabolisme yang membuat sel-sel tubuh tidak dapat merespons insulin dengan baik. Akibatnya, tubuh menjadi kurang atau tidak sensitif terhadap insulin sehingga menyebabkan resisten insulin.
Berusaha menjaga berat badan tetap ideal (sesuai indeks massa tubuh) merupakan cara terbaik untuk menurunkan risiko diabetes.
2. Perhatikan pola makan
Apa yang Anda makan berpengaruh pada kondisi kesehatan secara menyeluruh, termasuk diabetes tipe 2. Berikut ini makanan yang dianjurkan untuk mengurangi risiko diabetes:
- Konsumsi buah dan sayuran
- Pilih biji-bijian dan gandum utuh dibanding biji-bijian/karbohidrat olahan
- Ganti lemak jenuh dengan lemak sehat (seperti alpukat, minyak sayur, kacang-kacangan, tahu)
- Batasi minuman manis dan perbanyak minum air putih (minimal delapan gelas sehari)
- Batasi konsumsi daging merah dan daging olahan
Porsi makan juga perlu diperhatikan. Untuk mencegah diabetes, Anda disarankan untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering, ketimbang makan dalam jumlah banyak sekaligus.
Haruskah saya mengganti gula dengan madu?
Secara umum, tidak ada keuntungan untuk mengganti gula dengan madu karena keduanya berpengaruh pada kadar gula darah dalam tubuh. Namun jika Anda menyukai madu, gunakan secukupnya saja. Jangan lupa untuk menghitung kadar karbohidrat pada madu yang Anda konsumsi.
3. Aktif bergerak
Kurang aktivitas fisik meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sehingga Anda disarankan untuk aktif bergerak, salah satunya dengan olahraga rutin 30 menit per hari, atau total 150 menit seminggu. Dengan aktif bergerak, otot-otot tubuh menjadi lebih mampu menggunakan insulin dan menyerap glukosa dengan baik.
Pilih olahraga yang Anda sukai agar nyaman melakukannya (seperti jalan kaki, lari, berenang, bersepeda) dan lakukan secara bertahap. Jangan langsung berolahraga dengan intensitas berat dan lama karena tubuh Anda perlu beradaptasi, apalagi jika tidak terbiasa melakukannya.
4. Tidak merokok dan batasi konsumsi alkohol
Jika Anda perokok aktif, tidak ada cara yang lebih efektif untuk mencegah diabetes selain berhenti merokok. Lakukan secara perlahan dan minta bantuan dari orang sekitar saat Anda sedang dalam proses berhenti merokok. Bila perlu, Anda bisa datang ke psikolog untuk membantu janji terapi berhenti merokok langsung dengan ahlinya.
Konsultasi Dokter Online seputar diabetes dapat dilakukan melalui aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.
Medical Assistance kami siap bantu:
Diabetes Organization. Diabetes type 2. Life doesn’t end with type 2 diabetes.
Harvard. School of public health. Simple steps to preventing diabetes.
Mayo Clinic. Diabetes foods: is honey a good substitute for sugar?.
Mayo Clinic. (2019). Diseases & Conditions. Type 2 diabetes.
PERKENI. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia.
Thuisarts. Diabetes mellitus. Ik heb diabetes type 2.
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Diabetes Tipe 1
Berbeda dengan diabetes tipe 2, diabetes tipe 1 terjadi akibat gangguan autoimun.
Bagaimana Cara Hidup dengan Diabetes?
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas hidup saat menderita diabetes. Baca Selengkapnya...
Cara Cek Gula Darah di Rumah
Bagi Anda penderita diabates, cek gula darah bisa dilakukan di rumah. Begini caranya.
Prediabetes
Prediabetes adalah kondisi ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tetapi belum cukup Baca Selengkapnya...
8 Cara Cegah Komplikasi Diabetes
Jika Anda didiagnosa diabetes, berikut ini cara terhindar dari risiko komplikasi yang berpotensi Baca Selengkapnya...