
Diare pada Anak
Link Sehat - Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa sekitar 525.000 anak balita meninggal setiap tahunnya akibat diare.
Gejala diare pada anak
Diare pada anak dapat disertai dengan gejala-gejala tambahan sebagai berikut:
- Perut kembung
- Mual
- Muntah
- Demam
- Nyeri perut
- Lemas
Diare pada anak tentu tidak boleh dianggap sepele, karena dapat menyebabkan dehidrasi berat yang berujung pada penurunan kesadaran, kejang, kerusakan otak, hingga kematian.
Kapan Anda perlu khawatir saat anak diare?
Jika Si Kecil berusia kurang dari 2 tahun, segera hubungi dokter saat diare disertai tanda demikian:
- Menangis terus-menerus
- Mudah mengantuk, bingung, dan lesu
- Tidak mau minum
- Jarang buang air kecil
- Demam dan muntah
- Muncul lendir atau darah pada tinja
Apabila lebih dari 2 tahun, hubungi dokter jika diare membuat Si Kecil:
- Menangis terus-menerus
- Mengantuk dan bingung
- Tidak mau minum
- Tidak buang air kecil selama sehari
- Demam
- Tinja encer selama 3 hari
- Nyeri perut
- Muncul lendir atau darah pada tinja
Penyebab diare pada anak
Berikut ini beberapa penyebab yang membuat Si Kecil rentan terkena diare, di antaranya:
- Kebiasaan makan tanpa mencuci tangan pakai sabun
- Infeksi kuman, misalnya virus (rotavirus) dan bakteri
- Efek samping konsumsi obat, salah satunya antibiotik
- Terlalu banyak konsumsi makanan pedas, masam, atau asin
- Alergi makanan, misalnya telur, kacang, atau ikan
- Intoleransi laktosa, seperti susu
Pengobatan diare pada anak
Pada kasus diare pada bayi, tetap berikan ASI atau susu formula selama Si Kecil minum dengan baik. Jika ia menolak saat diberikan susu, coba ganti dengan air putih hangat atau oralit untuk mencegah dehidrasi.
Bagaimana dengan diare pada balita? Berikan cairan setiap Si Kecil BAB. Jika diare berlangsung lebih dari 7 hari, kurangi asupan susu atau produk olahannya.Jika ia muntah, berikan air putih 1-2 sendok teh setiap 5 menit sekali.
Si Kecil harus minum lebih banyak jika tidak lagi mual dan muntah. Pastikan Anda memberikannya minum dalam posisi duduk. Sebab jika posisinya berbaring, Si Kecil rentan tersedak.
Jika diare membuat anak tidak mau makan?
Tenang saja. Nafsu makan Si Kecil akan membaik saat kondisinya berangsur pulih. Anda tidak perlu memaksa makan jika ia tidak menginginkannya. Untuk memastikan ia tetap mendapatkan asupan bergizi demi tumbuh kembangnya, berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering.
Kapan diare pada anak perlu dirawat inap?
Si Kecil memerlukan rawat inap jika diare yang dialaminya disertai dengan tanda dehidrasi, seperti:
- Tubuh lemas
- Mengantuk
- Mata tampak cekung
- Tidak mau makan atau minum
- Tekanan darah rendah
- Nadi cepat
Saat rawat inap, Si Kecil akan mendapatkan resusitasi cairan untuk memulihkan kondisi cairan serta mencegah terjadinya syok yang dapat mengancam nyawanya.
Pencegahan diare pada anak
Diare pada anak termasuk penyakit yang dapat dicegah, dengan cara:
- Memberikan ASI eksklusif hingga usianya 2 tahun
- Memberikan anak vaksin rotavirus
- Menjaga kebersihan lingkungan (terutama sumber air minum)
- Membiasakan anak untuk mencuci tangan pakai sabun, terutama sebelum dan sesudah makan, setelah buang air kecil atau buang air besar, serta setelah memegang benda kotor
Medical Assistance kami siap bantu:
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Diare
Diare merupakan kondisi ketika seseorang mengalami buang air besar lebih sering dari biasanya.
Muntaber
Muntaber identik dengan gejala mual, muntah, dan diare yang muncul secara tiba-tiba dalam waktu Baca Selengkapnya...