Info Kesehatan
Jumat, 20 Desember 2019
Endoskopi
Link Sehat - Endoskopi adalah sebuah tindakan medis di mana bagian dalam tubuh diperiksa menggunakan alat yang disebut endoskop yang dimasukkan melalui lubang alamiah di tubuh, misalnya mulut, lubang hidung, anus, atau lubang perkemihan.
Dalam perkembangannya, ada juga modifikasi prosedur endoskopi dengan membuat lubang kecil melalui kulit untuk mencapai organ yang dituju, misalnya persendian atau ginjal.
Endoskop merupakan tabung berukuran panjang, tipis, fleksibel, serta memiliki sumber cahaya dan teropong di salah satu sisinya. Seiring perkembangan teknologi, saat ini teropong pada pangkal endoskop dapat disambungkan dengan kamera sehingga bagian tubuh yang diperiksa bisa terlihat melalui layar monitor. Bahkan prosedur endoskopi dapat direkam dan disimpan dalam bentuk video sebagai bagian dari rekam medis pasien.
Siapa yang perlu menjalani endoskopi?
Endoskopi berguna untuk menegakkan diagnosis, biopsi, dan operasi. Prosedur ini biasanya dilakukan saat dokter membutuhkan gambaran organ yang terganggu dengan lebih detail. Berikut ini beberapa kondisi yang membutuhkan endoskopi:
- Diare
- Muntah darah
- Kesulitan menelan (disfagia)
- Nyeri perut yang berlangsung terus-menerus
- Nyeri dada yang tidak disebabkan karena kondisi kelainan jantung
- Mual dan muntah yang terus-menerus
- Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan
- Adanya darah pada feses
- Batuk berkepanjangan
- Adanya perdarahan abnormal melalui jalan lahir atau keguguran berulang kali
- Adanya darah pada air kencing atau kesulitan menahan kencing
Endoskopi juga bisa dijadikan sarana terapi untuk:
- Mengeluarkan batu empedu, batu ginjal, atau batu kandung kemih
- Memperbaiki kerusakan sendi (artroskopi)
- Mengobati pendarahan pada tukak lambung
- Meletakkanstent pada daerah yang menyempit atau terblokir
- Mensterilkan tuba falopi pada wanita
- Mengeluarkan tumor kecil dari paru atau saluran cerna
- Mengeluarkan tumor tidak ganas yang tumbuh di rahim
Bagaimana prosedur endoskopi dilakukan?
Endoskopi terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari organ atau tujuan tindakan, meliputi:
- Gastroskopi: Jika bagian yang perlu diperiksa adalah bagian esofagus, lambung, atau bagian atas usus kecil.
- Kolonoskopi: Jika pemeriksaan perlu dilakukan di bagian usus besar.
- Bronkoskopi: Jika pemeriksaan saluran nafas perlu dilakukan.
- Histeroskopi: Untuk memeriksa bagian dalam rahim.
- Cystoskopi: Untuk memeriksa kandung kemih.
Sebelum melakukan prosedur, Anda perlu berpuasa selama beberapa jam tergantung dari bagian tubuh mana yang akan diperiksa. Anda mungkin akan diberikan laksatif untuk mengeluarkan kotoran dari usus jika usus besar yang diperiksa.
Antibiotik mungkin diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi. Biasanya, Anda akan diminta menghentikan konsumsi obat pengencer darah beberapa hari sebelum operasi. Saat prosedur dilakukan, Anda akan dibius, lokal atau total.
Pada beberapa kasus, prosedur endoskopi dilakukan sambil rawat jalan, tergantung dari jenis tindakan yang dilakukan menggunakan endoskopi.
Endoskopi dapat menimbulkan efek samping, sehingga Anda perlu berdiskusi dengan dokter terkait kemungkinan tersebut.
Bagaimana proses pemulihan setelah endoskopi?
Anda perlu beristirahat sekitar sejam hingga efek dari obat bius hilang. Hal yang perlu Anda perhatikan adalah, prosedur endoskopi bisa menyebabkan timbulnya rasa tidak nyaman pada area sekitar organ yang diperiksa.
Sebaiknya segera temui dokter jika setelah tindakan, muncul gejala demam, nyeri dada, sesak, sulit menelan, nyeri perut, muntah, dan BAB berdarah. Anda bisa konsultasi gratis dengan Medical Consultant melalui WhatsApp 0857 8000 8707 untuk mendapatkan rekomendasi Rumah Sakit/dokter dan estimasi biaya terkait prosedur endoskopi.
Medical Assistance kami siap bantu:
Mayo Clinic. (2018). Tests & procedures. Upper endoscopy.
NHS. (2016). Health A to Z. Endoscopy.
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Batu Empedu
Batu kecil di kantong empedu terbentuk ketika cairan empedu mengandung tinggi kolesterol dan Baca Selengkapnya...
Batu Ginjal
Batu ginjal seringkali tidak menimbulkan gejala sampai dengan saat ketika batunya bergeser dan Baca Selengkapnya...
Kanker Lambung
Gejala kanker lambung ini sering disalahartikan sebagai gejala sakit maag biasa sehingga tidak Baca Selengkapnya...