Fibrosis Paru

Selasa, 20 Oktober 2020

Fibrosis Paru

LinkSehat - Fibrosis paru adalah suatu kondisi dimana paru menjadi kaku karena adanya jaringan parut. Jaringan parut yang menebal dan kaku ini akan membuat kemampuan paru menurun sehingga pasien dengan fibrosis paru akan merasa sesak nafas.

Fibrosis paru bisa menyebabkan kebutuhan oksigen tubuh menjadi tidak terpenuhi sehingga dapat mengakibatkan kerusakan organ seperti jantung, otak, dan lainnya. Para peneliti menemukan bahwa fibrosis paru disebabkan karena banyak faktor, yaitu paparan kimia, rokok dan infeksi yang didukung oleh genetik dan aktivitas imun.

Fibrosis paru tidak dapat disembuhkan namun obat serta rehabilitasi dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup. Pada beberapa kasus, diperlukan transplantasi paru.

Gejala atau tanda fibrosis paru

Fibrosis paru bisa saja ditemukan tanpa gejala, namun biasanya pasien dengan fibrosis paru datang dengan sesak nafas, batuk kering yang sudah lama (kronis), lemas, jari membengkak (clubbing finger), penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, nyeri otot dan sendi serta nyeri dada.

Gejala ini dapat dirasakan mulai dari ringan dan makin memberat. Gejala pun juga berbeda-beda tiap orang. Beberapa orang ada yang langsung mengalami gejala berat dengan cepat.

Konsultasikan keadaan Anda jika memiliki gejala fibrosis paru atau apabila Anda curiga mengalami fibrosis paru (sesak nafas ataupun mengalami batuk lebih dari 3 minggu). Dokter yang tepat untuk menangani fibrosis paru atau kasus yang dicurigai mengalami fibrosis paru adalah dokter spesialis paru. Jika ingin Konsultasi Dokter Online atau buat janji dokter, gunakan aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.

Biaya berobat fibrosis paru

Besaran biaya pengobatan fibrosis paru tergantung pada kondisi pasien, jenis tindakan medis yang dilakukan serta pilihan rumah sakit. Untuk perkiraan biaya pengobatan fibrosis paru di dalam atau luar negeri, hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini.

Penyebab fibrosis paru

Jaringan parut serta penebalan jaringan disekitarnya membuat kantung udara (alveolus) di paru sulit mengalami pertukaran antara oksigen dan karbondioksida. Akibatnya oksigen sulit masuk ke pembuluh darah.

Penyebab fibrosis paru sangat banyak, namun secara singkat penyebab fibrosis paru dibagi menjadi beberapa kategori, diantaranya:

  • Penyakit autoimun membuat daya tahan tubuh berlebihan sehingga menyerang diri sendiri. Beberapa kondisi autoimun yang dapat menyebabkan fibrosis paru seperti rheumatoid arthritis, penyakit lupus, scleroderma, vaskulitis, dermatomiositis, dan polimiositis.
  • Infeksi. Baik infeksi bakteri maupun infeksi virus dapat menyebabkan fibrosis paru.
  • Paparan lingkungan bisa menyebabkan fibrosis paru. Paparan seperti asap rokok yang mengandung zat kimia yang dapat merusak struktur paru. Hal lain yang dapat menyebabkan fibrosis paru yaitu serat asbestos, debu silika, debu mineral berat, gas, radiasi dan debu.
  • Paparan Radiasi. Beberapa orang yang menjalani pengobatan radiasi baik untuk kanker paru-paru maupun payudara menunjukkan adanya tanda fibrosis paru setelah berbulan-bulan maupun tahunan. Beratnya kerusakan jaringan paru tergantung dari seberapa banyak paparan radiasi pada paru, total radiasi yang diberikan, apakah ada obat kemoterapi yang digunakan dan adanya riwayat penyakit paru lainnya
  • Obat-obatan. Beberapa obat juga bisa meningkatkan risiko terjadinya fibrosis paru. Obat yang dapat menyebabkan fibrosis paru yaitu obat kemoterapi, antibiotik tertentu (contohnya nitrofurantoin, sulfasalazine), dan obat jantung (contohnya amiodaron).
  • Idiopati (tidak diketahui). Banyak kasus fibrosis paru yang tidak diketahui penyebab pastinya. Pada kasus yang tidak diketahui penyebabnya, disebut dengan fibrosis paru idiopatik. Beberapa pasien dengan idiopatik fibrosis paru juga memiliki penyakit refluks (GERD), namun hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut apakah GERD merupakan salah satu faktor risiko terjadinya fibrosis paru.
  • Faktor keturunan. Sekitar 3-20% pasien dengan fibrosis paru idiopatik memiliki riwayat keluarga yang juga mengalami fibrosis paru. Pada kasus seperti ini, disebut dengan fibrosis paru familial atau pneumonia interstitial familial. Hingga kini, penelitian masih dilakukan untuk memantau apakah ada peranan genetik pada kondisi fibrosis paru.

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya fibrosis paru. Diantaranya yaitu jenis kelamin laki-laki, usia antara 40-70 tahun, memiliki riwayat merokok, memiliki riwayat keluarga dengan fibrosis paru, memiliki gangguan autoimun, mengkonsumsi obat tertentu, dalam pengobatan kanker, dan melakukan pekerjaan yang beresiko seperti bertani atau di bidang konstruksi.

Komplikasi yang dapat terjadi yaitu peningkatan tekanan darah  pada paru (pulmonary hypertension), gagal jantung kanan (cor pulmonale), gagal nafas, kanker paru, dan komplikasi paru lainnya.

Diagnosis fibrosis paru

Fibrosis paru merupakan salah satu dari ratusan penyakit paru. Maka dari itu, cukup sulit untuk mendiagnosis dan mengetahui penyebab fibrosis paru. Selain itu, gejala fibrosis paru pun dapat menyerupai asma, pneumonia, atau bronkitis yang semakin menyulitkan diagnosis.. Kira-kira 2 dari 3 pasien dengan fibrosis paru bisa didiagnosa tanpa biopsi dengan mempertajam informasi klinis dan hasil CT scan dada. Namun, apabila dokter masih membutuhkan informasi tambahan, biopsi atau pengambilan sampel jaringan paru dapat menjadi pertimbangan .

Pemeriksaan lainnya yang dapat membantu diagnosa yaitu pengukuran kadar oksigen darah (oximetry), pemeriksaan darah untuk mengetahui penyakit lain yang mungkin mendasari fibrosis paru, pemeriksaan analisa gas darah, pemeriksaan dahak, pemeriksaan fungsi kapasitas paru, dan echocardiogram.

Cara mengobati fibrosis paru

Paru yang telah terbentuk jaringan parut tidak dapat dikembalikan menjadi jaringan paru seperti semula. Pengobatan dapat dilakukan untuk membantu memperbaiki fungsi pernafasan dan untuk memperlambat perkembangan penyakit.

Pengobatan yang dilakukan dapat berupa pemberian bantuan oksigen, obat untuk menurunkan imun dan mengurangi peradangan, obat  untuk mencegah proses pembuatan jaringan parut pada paru.

Dokter juga akan menyarankan rehabilitasi paru, yaitu suatu program untuk melatih pernafasan agar lebih mudah. Pengobatan yang terakhir yaitu transplantasi paru, yang disarankan jika pasien di bawah 65 tahun dengan penyakit serius.

Bisakah fibrosis paru disembuhkan?

Pengobatan fibrosis paru bersifat seumur hidup, terutama pengobatan seperti rehabilitasi paru dimana setiap hari pasien harus melakukan latihan sendiri dirumah jika pasien sudah mandiri. Fibrosis paru hanya dapat dicegah perkembangannya dan membantu fungsi pernafasan namun tidak dapat mengembalikan jaringan paru yang sudah menjadi jaringan parut.

Cara mencegah fibrosis paru

Pada beberapa kasus, fibrosis paru tidak dapat dicegah. Namun dapat diperlambat prosesnya dengan mengurangi paparan faktor risiko seperti menghindari asap rokok dan berhenti merokok, dan menggunakan masker jika bekerja dengan bahan kimia berbahaya.

Pencegahan terhadap infeksi paru juga merupakan salah satu cara mencegah fibrosis paru. Vaksin bisa berupa vaksin pneumonia, dan vaksin flu.

Cara merawat pasien fibrosis paru di rumah

Perawatan di rumah juga salah satu kunci keberhasilan pengobatan. Perawatan dirumah yang penting yaitu menjauhi asap rokok dan berhenti merokok. Rokok merupakan bahan kimia yang berperan dalam pembentukan fibrosis paru. Selain berhenti merokok, juga konsumsi makanan yang sehat dan seimbang, serta berolahraga secara teratur. Istirahat cukup serta menjauhi pemicu stress juga penting. Aktivitas fisik sangatlah penting agar mempertahankan fungsi paru serta mengurangi stress.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Author dr. Kezia Christy dr. Kezia Christy
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Abses Paru

Abses paru ditandai dengan adanya rongga berisi cairan dan udara pada paru yang dikelilingi jaringan Baca Selengkapnya...

Kanker Paru-Paru

Meski sering terjadi pada perokok aktif, tidak menutup kemungkinan kanker paru-paru dialami oleh Baca Selengkapnya...

Transplantasi Paru-Paru

Transplantasi paru-paru diperuntukkan bagi penderita penyakit paru-paru yang tidak merespons Baca Selengkapnya...

Edema Paru

Edema paru dapat terjadi secara tiba-tiba (akut) atau berkembang dalam jangka waktu lama (kronis).