Hidrosefalus

Kamis, 05 Maret 2020

Hidrosefalus

Link Sehat - Hidrosefalus adalah kelainan yang ditimbulkan akibat penumpukan cairan berlebih dalam otak, biasanya ditandai dengan diameter kepala yang lebih besar dari normal. Perlu diketahui bahwa di dalam otak terdapat cairan yang berguna sebagai bantalan pelindung otak. Cairan tersebut menyelimuti otak hingga ke bagian terdalam.

Apabila jumlah cairan terus bertambah dan tidak terserap dengan baik, maka otak akan tertekan dan menyebabkan penyakit hidrosefalus. Kondisi ini dapat memicu kerusakan otak permanen jika terjadi terus-menerus.

Gejala hidrosefalus

Ciri khas hidrosefalus adalah ukuran kepala yang tidak normal, terutama pada bayi yang tulang kepalanya masih belum menyatu sehingga bisa membesar sesuai dengan penambahan jumlah cairan dalam otak. Selain itu, terdapat beberapa tanda dan gejala lain berdasarkan usia:

  • Usia 0-12 bulan (bayi) ditandai dengan: terdapat tonjolan pada bagian paling atas kepala, mudah tertidur, sering muntah, dan sulit makan.
  • Usia 1-12 tahun (balita dan anak-anak) ditandai dengan: penglihatan buram, perkembangan terlambat (berbicara dan membaca), mudah sakit kepala, keseimbangan tubuh mudah terganggu, dan terlihat lesu.
  • Usia 13-59 tahun (remaja, pemuda, dan dewasa) ditandai dengan: muncul gangguan penglihatan, sering buang air kecil, penurunan tingkat konsentrasi, sering sakit kepala, dan sulit menjaga keseimbangan saat berjalan.
  • Usia 60 tahun ke atas (lansia) ditandai dengan: lupa ingatan, sering menyeret kaki saat berjalan, mudah terjatuh saat merubah posisi dari berdiri ke duduk atau sebaliknya, sulit mengontrol frekuensi buang air kecil, dan timbul kesulitan dalam berpikir yang bertahap.

Apabila Si Kecil memiliki gejala di atas, jangan ragu untuk Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.

Penyebab hidrosefalus

Penyebab utama hidrosefalus adalah ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapan cairan di dalam otak sehingga ruang tempat cairan tersebut seolah-olah terisi lebih sedikit. Kondisi ini dapat disebabkan karena:

  • Produksi cairan lebih cepat sehingga tidak mampu diimbangi oleh penyerapan cairan
  • Penyerapan cairan yang rendah atau buruk sehingga terjadi penimbunan cairan
  • Terdapat hambatan (obstruksi) pada rongga dalam otak sehingga cairan lebih sulit mengalir ke rongga lainnya

Diagnosis hidrosefalus

Hidrosefalus didiagnosa melalui pemeriksaan fisik dan penunjang.

Pemeriksaan fisik yang paling umum dilakukan adalah pengukuran diameter kepala dalam satu kali ukur atau dilakukan secara berkala. MRI bagian kepala akan dilakukan sebagai pemeriksaan penunjang.

Pengobatan hidrosefalus

Hidrosefalus tidak dapat disembuhkan dengan mengonsumsi obat-obatan saja. Anda juga perlu menjalani operasi ventrikulostomi dan terapi untuk membantu proses pemulihan.

Operasi bertujuan untuk mengurangi jumlah cairan dalam otak hingga ke batas normal dengan membuat lubang pada bagian kepala. Sedangkan terapi dilakukan untuk meningkatkan kemampuan otak yang menurun akibat terjadinya hidrosefalus.

Pencegahan hidrosefalus

Hingga saat ini tidak terdapat alasan pasti mengenai penyebab hidrosefalus. Namun banyak kejadian hidrosefalus yang diakibatkan oleh gangguan perkembangan otak pada bayi baru lahir dan dari ibu mengandung yang mengalami infeksi. Maka itu, hal terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah hidrosefalus adalah dengan memberikan nutrisi yang cukup serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dari sejak sebelum maupun selama masa hamil.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

Pubmed. (2018). Arrested Hydrocephalus.
Pubmed. (2019). Obstructive Hydrocephalus.
Mayoclinic. (2019). Hydrocephalus.


Author dr. Hambrian Wijaya dr. Hambrian Wijaya
Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Demam Berdarah pada Anak

Demam berdarah pada anak tidak boleh dianggap sepele, karena bisa mengancam nyawanya. Perlukah Si Baca Selengkapnya...

Diare pada Anak

Diare pada anak tidak boleh dianggap sepele, karena bisa mengancam nyawanya.

Demam pada Anak

Demam bukanlah penyakit, melainkan tanda bahwa tubuh Si Kecil sedang melawan infeksi penyakit.

Shaken Baby Syndrome, Kerusakan Otak Bayi Akibat Guncangan Keras

Guncangan terlalu kencang pada bayi dapat memicu kerusakan otak, sehingga tidak mendapatkan oksigen Baca Selengkapnya...