Operasi Hidung

Link Sehat - Operasi hidung, atau yang dikenal dengan rhinoplasty, merupakan operasi yang dilakukan untuk mengubah bentuk hidung. Operasi ini banyak dilakukan oleh pasien yang menginginkan perubahan bentuk hidung atau untuk memperbaiki pernafasan.

Hidung sendiri dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu: bagian atas yang terdiri dari tulang keras dan bagian bawah yang terdiri dari tulang rawan (kartilago). Operasi hidung dapat mengubah tulang keras, kartilago hingga kulit.

Siapa yang perlu menjalani operasi hidung?

Oplas hidung biasanya dilakukan pada pasien dengan:

• Gangguan pernafasan karena bentuk hidung yang mengganggu aliran nafas
• Mengalami kecelakaan hidung sehingga hidung berubah bentuk
• Memiliki kelainan bentuk hidung saat lahir
• Memiliki pembatas hidung yang miring sehingga mengganggu aliran nafas
• Kurang puas dengan bentuk hidung

Kapan perlu operasi hidung?

Operasi hidung sebaiknya dilakukan setelah melewati masa pertumbuhan hidung, yakni usia 15-16 tahun pada perempuan dan 17-18 tahun pada laki laki.

Bagaimana cara kerja operasi hidung

Jika Anda mempertimbangkan untukoperasi plastik hidung, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter bedah plastik Anda mengenai tujuan operasi. Anda juga perlu memberitahu dokter tentang kondisi kesehatan dan obat yang sedang dikonsumsi. Jangan lupa untuk menanyakan efek samping dan waktu penyembuhan pasca operasi.

Sebelum operasi

Perlu diingat bahwa tidak ada hidung yang sempurna. Dokter Anda akan mengevaluasi bentuk dan struktur hidung, kemudian menjabarkan rencana serta prediksi hasil operasi yang mungkin akan didapatkan. Operasi hidung akan dilakukan dengan bius lokal atau bius umum, tergantung dari seberapa kompleks operasi hidung yang akan dijalani.

Saat operasi

Setelah dibius, dokter akan membuat sayatan kecil pada dasar hidung untuk mendapatkan daerah tulang dan kartilago hidung. Dokter akan mengubah bentuk dengan memotong atau memberikan papan logam pada hidung Anda. Setelah itu, dokter akan menutup luka dengan jahitan.

Setelah operasi

Setelah operasi, Anda akan disarankan untuk tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari dada untuk mengurangi bengkak dan risiko perdarahan. Anda juga akan dipasangkansplint, semacam kerangka luar penjaga bentuk hidung, yang juga berfungsi sebagai pelindung hidung Anda selama 1 minggu. Anda juga akan diminta untuk:

• Tidak berolahraga berat terlebih dahulu, seperti aerobic atau jogging;
• Jaga daerah operasi tetap kering;
• Tidak menghembuskan udara terlalu keras lewat hidung;
• Hindari melakukan ekspresi wajah terlalu ekstrim, seperti tertawa terbahak-bahak;
• Sikat gigi dengan membatasi gerakan bibir atas;
• Gunakan pakaian dengan kancing depan;
• Tidak menggunakan kacamata selama 4 minggu (atau bisa menggunakan kacamata namun dengan plester pada dahi agar kacamata tidak menekan hidung); dan
• Gunakan tabir surya pada daerah hidung untuk mencegah warna kulit tidak merata.

Adakah efek samping akibat operasi hidung?

Operasi hidung dapat menimbulkan efek samping, sehingga Anda perlu berdiskusi dengan dokter terkait kemungkinan tersebut.

Risiko yang mungkin timbul pasca operasi hidung, antara lain: perdarahan, infeksi, reaksi pembiusan, kesulitan bernafas, baal permanen atau menetap pada hidung, nyeri, perbedaan warna kulit pada hidung, bengkak, bekas luka, adanya lubang pada septum/pembatas hidung (perforasi septum), atau membutuhkan operasi tambahan.

Di mana operasi hidung bisa dilakukan?

Operasi hidung dapat dilakukan di rumah sakit yang memiliki dokter spesialis bedah plastik atau dokter spesialis telinga hidung tenggorokan sesuai kondisi kesehatan dan tujuan operasinya.

Jika Anda berencana melakukan operasi hidung, kami bisa membantu memberikan rekomendasi dokter/rumah sakit berkualitas, termasuk hitung perkiraan biaya operasi dan booking konsultasi. Hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini.