Info Kesehatan
Kamis, 16 Januari 2020
Pilihan Pengobatan untuk Kanker Payudara
LinkSehat - Seiring perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi, saat ini telah tersedia banyak pilihan pengobatan kanker payudara. Perawatan ini bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker dan mencegahnya datang kembali.
Anda akan dilibatkan secara penuh dalam menentukan pengobatan kanker payudara. Biasanya, dokter akan membantu memberikan rekomendasi perawatan dengan mempertimbangkan jenis, ukuran, dan penyebaran sel-sel kanker. Faktor lain yang juga menjadi pertimbangan adalah usia, menopause, dan preferensi Anda.
Pilihan pengobatan kanker payudara
1. Operasi (pembedahan)
Operasi bertujuan untuk mengangkat tumor dan beberapa jaringan sehat di sekitarnya. Secara umum, semakin kecil tumornya, semakin banyak pilihan bedah yang dapat Anda pilih. Jenis-jenis operasi kanker payudara meliputi:
- Lumpektomi,yaitu pengangkatan tumor dari jaringan sehat di sekitarnya dengan menyisakan sebagian besar payudara.
- Mastektomi, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara.
2. Bedah rekonstruksi (plastik)
Ini adalah pembedahan untuk mengembalikan payudara dengan cara mengambil jaringan dari bagian tubuh lain atau implan sintetis. Rekonstruksi biasanya dilakukan oleh ahli bedah plastik. Rekonstruksi dapat dilakukan bersamaan dengan mastektomi (disebut rekonstruksi segera) atau di masa mendatang (disebut rekonstruksi tertunda).
Bagi Anda yang menjalani lumpektomi, rekonstruksi dapat dilakukan pada saat yang sama untuk meningkatkan tampilan dan mencocokkan payudara, prosedur ini disebut operasi oncoplastic. Pembedahan pada payudara yang sehat juga dapat disarankan agar kedua payudara memiliki penampilan serupa.
Prosedur rekonstruksi lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi kanker payudara sekaligus membentuk kembali payudara adalah implan dan prosedur penutup jaringan (tissue flap procedures).
3. Terapi radiasi
Radioterapi menggunakan sinar-X berenergi tinggi atau partikel lain untuk menghancurkan sel-sel kanker. Prosedur ini dapat dilakukan sebelum operasi (neoadjuvant radiation) ataupun setelah operasi (adjuvant radiation).
4. Terapi sistemik
Terapi sistemik menggunakan obat-obatan untuk menghancurkan sel-sel kanker. Jenis obat ini diberikan melalui aliran darah untuk mencapai sel-sel kanker di seluruh tubuh. Terapi sistemik umumnya diresepkan oleh ahli onkologi medis, seorang dokter yang berspesialisasi dalam mengobati kanker dengan obat-obatan.
Jenis-jenis terapi sistemik yang digunakan untuk kanker payudara meliputi kemoterapi, terapi hormonal, terapi target, dan imunoterapi.
Tips memilih perawatan kanker payudara
Penting untuk mencari dan memilih dokter dengan reputasi terbaik di bidangnya agar mendapatkan hasil pengobatan yang optimal. Anda dapat menghubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulit konsultasi gratis di sini untuk mendapatkan rekomendasi dokter dan rumah sakit yang menyediakan layanan pengobatan kanker payudara di Indonesia maupun luar negeri.
Sebelum perawatan dimulai, sebaiknya Anda berbicara dengan dokter tentang tujuan dari setiap perawatan. Anda juga harus berbicara tentang kemungkinan efek samping dari rencana perawatan spesifik dan pilihan perawatan paliatif.
Selama perawatan, tim perawatan kesehatan Anda mungkin meminta Anda menjawab pertanyaan tentang gejala dan efek samping Anda dan untuk menggambarkan setiap masalah. Beritahu tim perawatan kesehatan jika Anda mengalami masalah. Ini membantu tim perawatan kesehatan mengobati gejala dan efek samping secepat mungkin. Ini juga dapat membantu mencegah masalah yang lebih serius di masa depan.
Medical Assistance kami siap bantu:
Cancer.NET. (2019). Breast cancer: types of treatment.
CDC. (2018). How is breast cancer treated?.
WebMD. Breast cancer treatment.
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Mastektomi
Mastektomi merupakan pembedahan untuk mengangkat seluruh jaringan payudara. Mastektomi dilakukan Baca Selengkapnya...
Lumpektomi untuk Atasi Kanker Payudara
Lumpektomi merupakan terapi awal untuk mengatasi tumor atau kanker payudara.
Mamografi
Mamografi dapat mendeteksi adanya benjolan, baik bersifat jinak (tumor) atau ganas (kanker), pada Baca Selengkapnya...