Plasenta previa

Rabu, 15 Juli 2020

Plasenta Previa

Link Sehat - Plasenta previa adalah suatu komplikasi kehamilan dimana letak sebagian atau seluruh plasenta menutupi jalan lahir bayi di serviks. Normalnya, plasenta menempel pada daerah atas rahim, jauh dari serviks. Kejadian plasenta previa ini dapat menyebabkan angka kematian ibu maupun bayi meningkat.

Gejala plasenta previa

Plasenta previa ditandai dengan keluarnya darah segar dari jalan lahir (vagina) yang tidak nyeri pada trimester ketiga. Pada beberapa wanita, pendarahan dapat juga disertai dengan kontraksi rahim.

Gejala plasenta previa lainnya, antara lain:

  • Tekanan darah menurun (hipotensi)
  • Denyut jantung yang meningkat (takikardia)
  • Rahim yang teraba lunak
  • Biasanya denyut jantung bayi normal.

Jika mengalami perdarahan di usia trimester kedua atau ketiga, segera Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat. Download Sekarang. Namun jika terjadi perdarahan hebat, segera pergi ke pelayanan Unit Gawat Darurat terdekat untuk mendapatkan penanganan segera.

Penyebab plasenta previa

Penyebab plasenta previa belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya plasenta previa, diantaranya:

  • Hamil pada usia >35 tahun
  • Sedang menjalani pengobatan infertilitas
  • Sudah melahirkan lebih dari sekali
  • Kehamilan kembar atau lebih
  • Jarak antar kehamilan pendek
  • Merokok dan menggunakan obat terlarang (misalnya, kokain)
  • Punya riwayat operasi atau trauma rahim sebelumnya (seperti operasi sesar)
  • Pernah mengalami keguguran atau plasenta previa sebelumnya

Diagnosis plasenta previa

Plasenta previa didiagnosa melalui pemeriksaan ultrasonografi, yakni pada saat pemeriksaan rutin kehamilan atau setelah terjadi perdarahan. Sebagian besar kasus plasenta previa didiagnosa pada saat pemeriksaan ultrasonografi trimester kedua.

Diagnosa membutuhkan kombinasi pemeriksaan ultrasonografi melalui perut dan transvaginal. Dokter Anda akan memasukkan probe ke dalam vagina dengan hati-hati sehingga tidak akan mengganggu plasenta atau menyebabkan perdarahan.

Pengobatan plasenta previa

Tidak ada obat atau tindakan operasi yang dapat menyembuhkan plasenta previa, tetapi ada beberapa pilihan penanganan untuk mengatasi perdarahan yang terjadi akibat plasenta previa. Penanganan perdarahan ini bergantung pada beberapa faktor berikut:

  • Banyaknya perdarahan
  • Apakah pendarahan sudah berhenti atau masih berlangsung
  • Usia kehamilan
  • Kondisi kesehatan ibu pada umumnya
  • Kondisi kesehatan bayi
  • Posisi plasenta dan bayi

Bagaimana jika hanya terjadi perdarahan minimal?

Dokter akan menyarankan Anda untuk beristirahat serta menghindari aktivitas yang dapat memicu pendarahan (seperti olahraga atau berhubungan intim). Bersiaplah untuk datang ke fasilitas kesehatan dengan Unit Gawat Darurat terdekat jika mulai terjadi perdarahan. Jika letak plasenta rendah tetapi tidak menutupi serviks, Anda masih mungkin dapat melahirkan secara pervaginam (normal).

Bagaimana jika terjadi perdarahan hebat?

Perdarahan hebat membutuhkan penanganan sesegera mungkin di fasilitas kesehatan terdekat. Transfusi darah mungkin diperlukan untuk mengganti darah yang keluar. Dokter Anda mungkin akan menyarankan operasi sesar secepatnya agar bayi dapat segera dikeluarkan, idealnya setelah usia kehamilan 36 minggu. Namun, mungkin bayi harus dikeluarkan sebelum waktunya jika perdarahan hebat. Dokter akan memberikan obat kortikosteroid untuk membantu pematangan paru-paru bayi

Bagaimana jika perdarahan tidak bisa berhenti?

Jika perdarahan tidak dapat dikendalikan atau bayi dalam kondisi bahaya, dokter Anda akan segera melakukan operasi sesar darurat meskipun bayi belum cukup bulan (prematur).

Pencegahan plasenta previa

Tidak ada pencegahan khusus untuk menghindari terjadinya plasenta previa. Namun, beberapa cara ini dapat menurunkan risiko perdarahan akibat plasenta previa:

  • Pada wanita dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu, hindari berhubungan intim
  • Hindari mengangkat beban berat, berolahraga terlalu berat, atau berdiri terlalu lama (lebih dari 4 jam)
  • Melakukan pemeriksaan kehamilan dengan dokter secara teratur

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Author dr. Nathania Tjuwatja dr. Nathania Tjuwatja
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Flu saat Hamil

Perubahan yang terjadi selama hamil berpengaruh pada daya tahan tubuh seorang wanita, sehingga ia Baca Selengkapnya...

Anemia Saat Hamil

Anemia termasuk kondisi yang membuat para ibu hamil khawatir. Kondisi ini tidak hanya berpengaruh Baca Selengkapnya...

Keguguran

Meski banyak dikhawatirkan para ibu hamil, tidak ada langkah spesifik untuk mencegah keguguran Baca Selengkapnya...

Kehamilan Ektopik

Jika tidak segera ditangani, kehamilan ektopik dapat membahayakan ibu dan janin dalam kandungan.