Info Kesehatan
Rabu, 02 Desember 2020
Sindrom Kaki Gelisah Saat Tidur pada Anak, Normalkah?
LinkSehat - Saat tidur di malam hari, anak Anda menghentakkan kaki dan terlihat gelisah. Sebaiknya jangan sepelekan hal tersebut, karena bisa jadi anak Anda mengidap sindrom kaki gelisah.
Anak yang mengidap sindrom kaki gelisah memiliki perasaan tidak nyaman pada kaki mereka ketika hendak tidur. Jika anak Anda memiliki gejala sindrom kaki gelisah, cari tahu bagaimana cara terbaik untuk mengatasinya. Anda bisa minta bantuan dokter untuk menemukan solusi dan metode pengobatan yang tepat.
Apa Itu Sindrom Kaki Gelisah?
Restless leg syndrome(RLS) atau sindrom kaki gelisah adalah gangguan tidur neurologis yang ditandai dengan sensasi kaki yang ingin selalu bergerak. Gejalanya akan semakin parah pada malam hari saat anak hendak beristirahat. Gangguan sindrom kaki gelisah sangat erat kaitannya dengan kondisi lain, sepertiperiodic limb movement disorder(PLMD), di mana kaki akan tersentak saat tidur. Beberapa orang dengan gangguan PLMD juga mengalami sindrom kaki gelisah.
Sebuah studi menegaskan bahwa komponen genetik juga turut memengaruhi sindrom kaki gelisah. Lebih dari 70% anak-anak yang mengidap sindrom kaki gelisah memiliki setidaknya satu orangtua dengan kondisi serupa. Sedangkan sekitar 16% anak yang mengidap sindrom kaki gelisah diturunkan dari kedua orangtua dengan kondisi serupa.
Perbedaan Sindrom Kaki Gelisah dan Insomnia
Keduanya sama-sama tergolong gangguan tidur, tapi sindrom kaki gelisah dan insomnia tentu berbeda. Tidak seperti sindrom kaki gelisah, insomnia adalah gangguan tidur yang didiagnosis langsung oleh ahli kesehatan berdasarkan kriteria tertentu.
Namun, beberapa orang menggunakan kata insomnia dalam bahasa sehari-hari untuk merujuk pada gangguan tidur yang umum. Kebanyakan penderita insomnia mungkin juga mengalami sindrom kaki gelisah. Akan tetapi tidak semua penderita sindrom kaki gelisah juga mengalami insomnia
Jika anak sering gelisah saat tidur dan terjadi secara terus-menerus atau bahkan gejalanya semakin memburuk, mungkin menandakan adanya masalah yang lebih besar dan harus segera ditangani oleh dokter.
Mengantuk di siang hari yang berlebihan harus disampaikan kepada dokter untuk membantu mengidentifikasi penyebab utama dan langkah-langkah pengobatan yang paling tepat.
Parkinson’s dan Sindrom Kaki Gelisah
Sulit untuk memastikan bahwa Parkinson’s dapat memengaruhi sindrom kaki gelisah atau sebaliknya. Sindrom kaki gelisah adalah kondisi yang muncul dengan sendirinya dengan atau tanpa Parkinson’s sebagai penyakit penyerta.
Penyakit Parkinson’s adalah kelainan sistem saraf progresif yang memengaruhi gerakan tubuh. Gejalanya muncul secara bertahap yang biasanya dimulai dengan getaran yang hampir tidak terlihat di salah satu tangan. Gemetar sering terjadi, tapi kelainan ini sering menyebabkan tubuh terasa kaku atau gerakan melambat.
Sindrom kaki gelisah juga sulit untuk didiagnosa pada pengidap Parkinson’s, karena gejalanya bisa datang dan pergi kapan saja. Kerap disalahartikan dengan gejala penyakit lain, seperti akathisia, yaitu penyakit di mana penderitanya sangat gelisah atau tremor internal.
Penyakit sindrom kaki gelisah juga menyebabkan nyeri di malam hari yang mungkin disalahartikan sebagai masalah artikular atau nyeri sendi pada penderita Parkinson’s.
Normalkah Anak Mengidap Sindrom Kaki Gelisah?
Sindrom kaki gelisah adalah masalah umum yang kerap dialami anak-anak berusia 8 tahun ke atas di Inggris dan Amerika Serikat menurut penelitian internasional.
Dilansir dalamScienceDaily, hampir 2% anak-anak yang berusia 8 hingga 17 tahun mengidap sindrom kaki gelisah dan sebagian besar dari mereka mengalami gejala sedang hingga parah. Gejala ini termasuk gangguan tidur dan suasana hati yang tidak nyaman.
Menurut Daniel Picchietti, seorang profesor pediatri diUniversity of Illinois College of Medicine serta dokter anak dan spesialis gangguan tidur bersama Carle Clinic Association and Carle Foundation Hospital in Urbana, Ill, penelitian tersebut menunjukkan bahwa sindrom kaki gelisah adalah gangguan umum tapi menyusahkan anak-anak hingga remaja. Jumlah kasusnya lebih banyak daripada diabetes dan epilepsi.
Sindrom Kaki Gelisah Akan Terus Ada Sampai Dewasa?
Kesadaran tentang sindrom kaki gelisah pada orang dewasa semakin meningkat. Namun, hal ini kurang disadari pada anak-anak. Terkadang orang tua serta dokter mengabaikan keluhan anak tentang sensasi yang tidak biasa di kaki mereka.
Banyak orang dewasa yang didiagnosis mengidap sindrom kaki gelisah mulai merasakan gejala sejak masa kanak-kanak. Pada awal tahun 1990-an, Picchietti mulai memerhatikan bahwa beberapa anak yang memiliki gangguan tidur dan kesulitan fokus di sekolah mengalami gejala sindrom kaki gelisah. Namun, hanya sedikit penelitian yang membahas tentang prevalensi sindrom kaki gelisah pada anak-anak.
Bagaimana Mendiagnosis Sindrom Kaki Gelisah pada Anak?
Pada dasarnya, sindrom kaki gelisah merupakan sensasi subjektif, sehingga tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis penyakit tersebut. Pemeriksaan riwayat kesehatan dengan cermat dan pemeriksaan fisik oleh dokter biasanya diperlukan. Cara lainnya untuk mendiagnosis sindrom kaki gelisah pada anak yaitu:
- Meski pengujian diagnostik lebih lanjut mungkin tidak diperlukan, tetapi tes zat besi, khususnya ferritin sangat penting, karena terapi zat besi dilakukan untuk meningkatkan kadar ferritin lebih dari 50 μg/L (terkadang hingga 75 μg/L). Diharapkan dapat mengatasi atau memperbaiki gejala.
- Mengalami PLMS yang biasanya juga terjadi pada penderita sindrom kaki gelisah. Keduanya sama-sama bisa mengganggu tidur anak.
- Sindrom kaki gelisah mungkin lebih sering terjadi pada anak-anak yang mengidapattention deficit hyperactivity disorder(ADHD).
- Sangat penting untuk menjaga kebersihan tempat tidur dan mengikuti jadwal waktu tidur yang sesuai dengan usia anak. Tujuannya untuk memastikan jumlah jam tidur anak terpenuhi sesuai usia mereka.
- Perawatan untuk anak-anak yang mengidap gangguan tidur parah akan mencakup pengobatan, terutama jika terapi zat besi tidak membuahkan hasil. Umumnya, pengobatan dimulai dengan melatonin, clonidine atau gabapentin. Obat lain yang mungkin dianjurkan oleh dokter seperti lorazepam, clonazepam, ropinirole, atau pramipexole. Tak lupa hindari kafein atau obat-obatan yang hanya memperburuk gejala.
Cara Menangani Sindrom Kaki Gelisah
Anak yang mengalami sindrom kaki gelisah bisa diatasi dengan mengubah rutinitas waktu tidur. Ini dilakukan agar anak tidak naik ke tempat tidur sampai mereka sudah siap tidur. Semua rutinitas sebelum tidur, seperti mendengar cerita, sebaiknya tidak dilakukan di atas tempat tidur.
Beberapa cara menangani sindrom kaki gelisah yang lainnya yaitu:
- Pijat tubuh anak untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan kompres dengan air dingin atau panas.
- Hindari mengonsumsi kafein yang terkandung di dalam teh, kopi, minuman bersoda, coklat, dan obat-obatan tertentu.
- Atasi masalah kekurangan zat besi atau asam folat rendah, minta bantuan dokter untuk menentukan pengobatan terbaik.
- Berolahraga beberapa jam sebelum tidur juga dapat membantu mengatasi sindrom kaki gelisah. Hindari olahraga tepat sebelum tidur.
Jika anak Anda memiliki masalah kaki gelisah, Konsultasi
Dokter Online di aplikasi LinkSehat dengan dokter spesialis anak. Download sekarang.
Medical Assistance kami siap bantu:
- https://drcraigcanapari.com/growing-pains-restless-legs-an-under-diagnosed-cause-of-insomnia-in-children/
- https://www.epda.eu.com/about-parkinsons/symptoms/motor-symptoms/restless-legs-syndrome/
- https://www.kidshealth.org.nz/restless-legs-syndrome
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/parkinsons-disease/symptoms-causes/syc-20376055
- https://www.sciencedaily.com/releases/2007/08/070822164653.htm
- https://www.sleepfoundation.org/articles/what-causes-restless-sleep
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Pentingnya Imunisasi bagi Anak
Imunisasi bukan hanya untuk menjaga kesehatan Si Kecil, melainkan juga kesehatan orang lain di Baca Selengkapnya...
Imunisasi Dasar untuk Anak
Imunisasi memperkuat sistem imun anak dalam melawan berbagai penyakit.
Imunisasi Tambahan untuk Anak
Masih mengacu pada Permenkes No. 12 tahun 2017, ada beberapa imunisasi tambahan yang bisa Anda Baca Selengkapnya...