Transurethral Resection of the Prostate

LinkSehat - Transurethral resection of the prostate (TURP), atau secara awam disebut operasi kerok prostat, adalah metode operasi untuk terapi kesulitan buang air kecil akibat pembesaran prostat pada pria. Operasi ini dikerjakan dengan alat yang dimasukkan melalui saluran kemih sehingga tidak ada bekas luka di kulit.

Prostat adalah suatu kelenjar yang hanya ada pada pria, berfungsi untuk memproduksi cairan semen (cairan yang keluar bersama sperma), berada di dalam rongga panggul antara kandung kemih dan pangkal penis.

Siapa yang perlu menjalani TURP?

TURP ditujukan bagi pria yang memiliki permasalahan buang air kecil akibat pembesaran prostat. Umumnya TURP akan disarankan apabila pembesaran prostat yang dialami sudah diterapi dengan obat-obatan tetapi tidak memberikan perbaikan, atau apabila pembesaran prostat telah menimbulkan gangguan kesehatan lainnya seperti hernia, infeksi saluran kemih, batu saluran kemih, dan permasalahan pada ginjal.

Mengingat berbagai gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkannya, maka kesulitan buang air kecil tidak boleh dianggap sepele.

Di mana bisa dilakukan operasi TURP?

Belum semua Rumah Sakit di Indonesia memiliki alat TURP dan dokter spesialis urologi untuk melakukan operasi TURP, terutama di daerah-daerah terpencil di Indonesia. Anda dapat menghubungi kami untuk mendapatkan rekomendasi dokter/Rumah Sakit yang memiliki layanan TURP.

Kapan dan mengapa perlu menjalani TURP?

TURP akan direkomendasikan jika Anda mengalami pembesaran prostat yang ditandai dengan:

• Perlu mengejan sebelum buang air kecil
• Sering buang air kecil (sulit menahannya)
• Merasa masih ada sisa urine yang perlu dikeluarkan
• Sering mengalami infeksi saluran kemih
• Buang air kecil berdarah

Pada kasus yang parah, pembesaran prostat dapat menyebabkan kerusakan kandung kemih, kerusakan ginjal, infeksi dan batu saluran kemih.

Bagaimana prosedur TURP dilakukan?

Sebelum operasi

Anda akan diminta berhenti minum obat pengencer darah (seperti aspirin, warfarin, klopidogrel). Untuk mencegah infeksi saluran kemih, Anda perlu minum obat antibiotik yang disarankan oleh dokter.

Saat operasi

Operasi akan berlangsung sekitar 60-90 menit.

Sesaat sebelum operasi, Anda akan dibius untuk mengurangi ketidaknyamanan selama operasi berlangsung, yakni bius umum (tidur) atau bius spinal (lumpuh setengah badan, dari perut bawah hingga tungkai dalam keadaan sadar).

Selanjutnya, Anda akan berbaring dan diposisikan seperti melahirkan. Dokter bedah urologi akan memasukkan alat berupa kamera ke saluran kemih Anda melalui penis, beserta alat kikis prostat dan cairan bilas yang tergabung menjadi satu alat. Anda tidak akan dilakukan sayatan dari luar.

Jaringan prostat yang menutupi saluran kemih akan dikikis hingga saluran kemih kembali terbuka. Operasi dinyatakan selesai jika seluruh jaringan prostat yang menyebabkan sumbatan saluran kemih telah terkikis sepenuhnya.

Setelah prosedur

Selama 1-2 hari setelah operasi, Anda akan dipasangkan selang kencing yang disambung dengan cairan bilas. Pembilasan akan terjadi secara otomatis terus-menerus hingga perdarahan minimal.

Untuk beberapa hari setelah operasi, urine Anda akan berwarna merah, tetapi akan kembali normal seiring waktu. Setelah kondisi Anda stabil dan perdarahan dari saluran kemih minimal, Anda diperbolehkan pulang. Ingat untuk mengonsumsi lebih banyak makanan tinggi serat (buah dan sayur), serta air putih untuk membantu proses pemulihan.

Pada beberapa kasus, diperlukan operasi lanjutan karena ditemukan adanya penyempitan saluran kemih akibat penyembuhan luka setelah operasi.

Transurethral resection of the prostate dapat menimbulkan efek samping, sehingga Anda perlu berdiskusi dengan dokter terkait kemungkinan tersebut

Adakah efek samping TURP?

Risiko dilakukannya operasi TURP, antara lain:

• Kesulitan BAK beberapa hari setelah operasi
• Gangguan ereksi
• Risiko infeksi saluran kemih meningkat seiring dengan jangka waktu terpasangnya selang kemih
• Menurunnya kadar natrium dalam tubuh. Kondisi ini akan memengaruhi kesadaran dan kondisi tubuh secara keseluruhan. Kondisi ini berbahaya jika tidak segera ditangani.
• Ejakulasi retrograde (ke belakang). Anda tetap merasakan ejakulasi seperti biasa, tetapi cairan semen mengalir ke kandung kemih, bukan ujung penis. Kondisi ini tidak akan mengurangi kepuasan seksual, tetapi dapat memengaruhi kemampuan Anda memiliki keturunan di kemudian hari setelah operasi.

Bagaimana pemulihan pasca TURP?

Sebagian besar pasien mengalami peningkatan pancaran saat berkemih dan keluhan kemih berkurang. Namun, Anda tetap perlu beberapa kali kontrol ke dokter setelah operasi hingga kondisi dinyatakan benar-benar stabil.

Jika Anda mengalami pembesaran prostat dan ingin chat dokter, jangan ragu untuk Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat. Download Sekarang. Untuk mendapatkan rekomendasi dokter dan Rumah Sakit yang dapat melayani operasi ini, hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini.