Kanker Hati

Rabu, 04 Maret 2020

Kanker Hati

Link Sehat - Kanker hati adalah jenis kankeryang tumbuh di hati. Organ hati berperan untuk membersihkan darah dari racun dan berbagai zat berbahaya.

Kanker hati terbagi menjadi dua, yakni kanker hati primer (muncul dan tumbuh pertama kali di organ hati) dan kanker hati sekunder (kanker muncul dari organ lain, seperti usus, paru-paru, atau payudara yang kemudian menyebar ke hati).

Gejala kanker hati

Kanker hati jarang menimbulkan gejala pada tahap awal. Namun secara umum, penderita kanker hati akan merasakan gejala berikut:

  • Berat badan menurun secara drastis
  • Mual dan muntah
  • Perut kanan atas terasa nyeri
  • Perut membesar tanpa sebab
  • Gangguan makan
  • Mudah lemas dan lesu
  • Feses berwarna pucat
  • Bagian putih mata dan/atau kulit menguning (jaundice)

Apabila Anda memiliki gejala di atas, jangan ragu untuk Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat. Download Sekarang. Hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini untuk mendapatkan rekomendasi dokter/RS, estimasi biaya perawatan, serta mengetahui RS mana saja yang memiliki layanan pengobatan kanker terbaik.

Penyebab kanker hati

Meski penyebab kanker hati belum diketahui secara pasti, pada kebanyakan kasus, kanker hati disebabkan karena komplikasi hepatitis. Penyebab lain kanker hati, antara lain: kerusakan hati (sirosis) akibat penyalahgunaan alkohol, kegemukan, dan perlemakan hati.

Kanker hati juga dapat terjadi akibat sel hati bermutasi dan mengubah metabolisme tubuh, sehingga sel akan kehilangan kendali dan membentuk tumor.

Anda berisiko tinggi mengalami kanker hati jika:

  • Infeksi kronis hepatitis B dan/atau hepatitis C
  • Terbentuknya jaringan parut di hati (sirosis)
  • Mengalami penyakit perlemakan hati, diabetes, lupus, obesitas, atau penyakit turunan (seperti hemokromatosis dan penyakit Wilson)
  • Aktif merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan
  • Terpapar zat kimia dan/atau radiasi dari foto Rontgen/CT scan
  • Daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat infeksi HIV/AIDS atau baru menjalani prosedur transplantasi organ tubuh
  • Efek samping menjalani operasi pengangkatan kandung empedu (kolesistektomi)

Diagnosis kanker hati

Kanker hati dapat terdiagnosa melalui skrining (USG perut dan tes darah) yang dilakukan rutin tiap 6-12 bulan sekali. Skrining ini dapat mendeteksi kanker hati pada stadium awal.

Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang berikut:

  • Tes darahuntuk memeriksa kondisi kesehatan secara umum dan fungsi organ hati
  • Tes pencitraan (seperti USG, MRI, CT scan) untuk melihat lokasi kanker dan penyebarannya
  • Biopsi hatiuntuk mengambil sampel jaringan, kemudian diuji di lab
  • Laparoskopiuntuk memeriksa kondisi bagian dalam perut menggunakan selang berkamera

Pengobatan kanker hati

Pengobatan kanker hati tergantung pada usia, stadium kanker, dan kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh. Berikut ini metode pengobatan untuk mengatasi kanker hati:

  • Operasi. Prosedur ini biasanya dilakukan untuk mengatasi tumor pada organ hati yang berukuran kecil (kurang dari 5 cm). Ini bertujuan untuk mencegah penyebaran kanker dan memastikan organ hati berfungsi normal kembali.
  • Ablasi untuk menghancurkan sel kanker secara langsung. Prosedur ini cocok bagi penderita kanker hati yang tidak dapat menjalani operasi atau transplantasi.
  • Kemoterapi, disarankan bagi Anda yang tidak dapat menjalani operasi.
  • Transplantasi hati. Ini dilakukan untuk mengganti organ hati dengan yang sehat (berasal dari pendonor). Biasanya prosedur transplantasi hati dilakukan jika tumor Anda telah membesar atau mengalami kerusakan hati yang cukup parah. Anda akan diberikan obat-obatan untuk mencegah penolakan tubuh terhadap organ hati yang baru.
  • Terapi radiasi, menggunakan sinar tinggi energi untuk membunuh sel-sel kanker.
  • Terapi target. Obat-obatan khusus diberikan untuk menargetkan sel-sel kanker. Prosedur ini disarankan bagi Anda yang tidak cocok melakukan transplantasi atau operasi.
  • Embolisasi dan kemoembolisasi. Teknik ini dilakukan untuk menyumbat arteri hati menggunakan spon kecil atau partikel lain.

Adakah pengobatan mandiri yang bisa dilakukan di rumah?

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu mengatasi kanker hati, yakni dengan:

  • Minum obat sesuai anjuran dokter
  • Tidak merokok
  • Rutin berolahraga
  • Perbanyak konsumsi makanan bergizi, terutama buah dan sayuran
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol
  • Rutin cek kesehatan ke dokter untuk memantau perkembangan penyakit

Pencegahan kanker hati

Pencegahan kanker hati dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti olahraga teratur, mengendalikan berat badan, dan konsumsi makanan bergizi seimbang. Selain itu, penting juga untuk menghindari infeksi virus hepatitis B dan C, yakni dengan:

  • Lakukan vaksinasi
  • Rutin cuci tangan pakai sabun
  • Tidak berbagi pakai sikat gigi, pisau cukur, gunting kuku, dan barang pribadi lain
  • Terapkan safe sex (tidak berganti pasangan seksual, pakai kondom)
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang, hindari konsumsi makanan mentah
  • Minum air yang terjamin kebersihannya

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

American Cancer Society. (2016). What is Liver Cancer?.
Healthline. (2016). Liver Cancer.
Mayoclinic. (2016). Liver cancer.
WebMD. (2016). Liver cancer.


Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Kanker Esofagus

Kanker esofagus jarang menimbulkan gejala pada awal kemunculannya. Gejala baru muncul setelah kanker Baca Selengkapnya...

Berbagai Pilihan Pengobatan Kanker

Bersama dengan dokter, Anda dapat menimbang manfaat dan risiko dari setiap pilihan perawatan kanker.

Kanker Ginjal

Kanker ginjal adalah suatu penyakit di mana terdapat pertumbuhan abnormal dari sel-sel ginjal.

Kanker Mata

Kanker mata bisa berdampak pada penglihatan seseorang, misalnya penglihatan terganggu hingga Baca Selengkapnya...